TRIBUNNEWS.COM - Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo menanggapi kasus penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton yang tengah menimpa Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Askhara.
Bambang Soesatyo menjelaskan, terkait dengan perilaku dan tindakan Ari Askhara, bagi perwakilan rakyat dan masyarakat di Indonesia tidak cukup dengan pemecatan, tetapi harus dituntaskan pidananya.
"Jadi terkait dengan pelaku tindakan Dirut Garuda, bagi kami dan masyarakat tidak cukup dipecat tetapi harus dituntaskan pidananya," tegasnya, dilansir dari YouTube MetroTVNews, Senin (9/12/2019).
Hal ini lantaran menurut Bambang Soesatyo penyelundupan merupakan suatu tindakan pidana.
"Karena penyelundupan itu pidana, tidak boleh dihilangkan pidananya," katanya.
Oleh karena itu, Bambang Soesatyo meminta Menteri BUMN, Erick Thohir untuk memproses kasus penyelundupan Harley dan Brompton ini ke pengadilan.
"Maka saya minta kepada saudara Erick Thohir selain melakukan pemecatan juga memproses kasus ini ke meja hijau," pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, Erick Thohir akan merombak total jajaran direksi PT Garuda Indonesia setelah kasus penyelundupan Harley Davidson dan sepeda lipat mewah Brompton di pesawat Airbus A330-900 Neo.
Selain mencopot I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara dari Direktur Utama Garuda, Erick Thohir juga bakal mencopot sejumlah direksi yang terbukti terlibat dalam kasus penyelundupan tersebut.
Eks presiden klub Inter Milan ini kecewa lantaran yang dilakukan Ari Askhara tampak seperti tindakan penyelundupan yang terencana dan sistematis.
"Yang sedih ini dilakukan sistemik. Dalam arti, dirutnya ada kerja sama ini itu, bukan individu."
"Bahkan pesawat saja dipakai yang notabene masih uang negara (fasilitas negara). Masuk ke hanggar, itu, kan, sudah skenario," kata Erick, dilansir dari YouTube KompasTV, Sabtu (7/12/2019).
Erick menduga, masalah penyelundupan yang dilakukan Ari Askhara, melibatkan direksi lain.
Indikasinya terlihat dari keikutsertaan empat direksi dalam penerbangan pesawat Garuda Indonesia yang baru dipesan dari pabrik Airbus di Prancis itu.