TRIBUNNEWS.COM - Politisi PDI Perjuangan, Deddy Sitorus mengatakan pencalonan diri anak sulung dan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution bukan termasuk dalam nepotisme.
Hal tersebut diungkapkan dalam acara Sapa Indonesia Malam yang videonya diunggah di kanal YouTube Kompas TV, Minggu (8/12/2019).
Gibran dan Bobby masing-masing akan mencalonkan diri sebagai bakal wali kota Solo dan Medan untuk periode 2020 -2024.
Deddy Sitorus menjelaskan Jokowi tidak memiliki kerajaan di dalam tubuh PDI Perjuangan.
Sehingga pencalonan Gibran dan Bobby tidak dapat dikatakan sebagai nepotisme.
"Karena PDI Perjuangan bukan kerajaannya pak Jokowi, bagaimana dia bisa membangun dinasti politik, itu yang pertama," jelas Deddy Sitorus.
"Yang ke dua keinginan mencalonkan diri itukan bukan dari pak Jokowi, tapi menantu dan anaknya yang memang yang seperti dikatakan Jokowi sudah memiliki feeling politik dan itu sah-sah saja kalau menurut saya," tandasnya.
Deddy Sitorus juga menjelaskan harus dapat membedakan demokrasi pada masa sekarang ini dengan demokrasi pada orde baru.
Menurut penuturan Deddy Sitorus, sistem demokrasi saat ini tidak mendukung untuk melakukan tindakan nepotisme.
Karena terdapat mekanisme koreksi yang dapat dilakukan oleh para partai politik.
Tidak hanya itu, Deddy Sitorus mengatakan pemilihan yang dilakukan secara langsung dipilih oleh masyarakat juga dapat menjadi penghalang dalam tindakan nepotisme.
Sehingga Jokowi tidak dapat sesuka hati untuk memberikan jabatan pada Gibran dan Bobby.
"Kita harus membedakan demokrasi sekarang dan demokrasi di jaman orde baru," terang Deddy Sitorus.
"Demokrasi sekarang kan ada mekanisme koreksinya, jadi ketika menantunya pak Jokowi mencalonkan diri, ada partai politik yang akan melakukan koreksi, ada pemilihan langsung yang melakukan koreksi."