TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) lewat website resminya, web.meteo.bmkg.go.id mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem, Selasa (10/12/2019).
Peringatan dini cuaca ekstrem ini berdasarkan temuan BMKG mengenai sirkulasi siklonik di Utara Kalimantan sebesar 925/850mb dan di Australia bagian barat sebesar 925/850mb.
Selain itu terdapat konvergensi memanjang di Perairan utara Pulau Kalimantan dan Laut Halmahera hingga Perairan utara Biak.
Belokan angin terdapat di Perairan barat Sumatera, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Papua.
Low level Jet dengan kecepatan angin diperkirakan mencapai >25 knot terdapat di Laut Cina Selatan hingga Laut Natuna Utara.
Hal tersebut mendasari dirilisnya peringatan dini cuaca ekstrem untuk beberapa wilayah di Indonesia.
Beberapa wilayah di Indonesia diprakirakan berpotensi terjadi hujan lebat dan hujan lebat disertai angin kencang, petir/kilat.
Baca: 5 Fakta Terbaru Viral Anak SD dan Ibunya Menangis di-Bully karena Ekonomi, Ternyata Tidak Benar
Menghadapi fenomena cuaca ekstrem, Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin, M.Si memberikan tips untuk mengantisipasi fenomena ini.
Berikut tipsnya:
1. Jika terdapat pohon yang rimbun dan tinggi serta rapuh agar segera ditebang untuk mengurangi beban berat pada pohon tersebut
2. Memperkuat bagian atap rumah yang rapuh karena sangat mudah sekali terhempas oleh puting beliung atau angin kencang , sedangkan atap rumah yang permanen, kemungkinannya kecil untuk terhempas.
3. Apabila melihat awan yang tiba-tiba gelap, padahal sebelumnya cerah, sebaiknya untuk tidak mendekati daerah awan gelap tersebut
4. Cepat berlindung dalam ruangan yang kokoh, hindari berdiri di dekat pepohonan yang berpotensi roboh, atau menjauh dari lokasi kejadian karena fenomena tersebut sangat cepat terjadi