News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Erick Thohir Bersihkan BUMN

Erick Thohir Rombak Jajaran BUMN, Andre Rosiade: Saya Rasa Beliau Punya Target dari Presiden

Penulis: Nuryanti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Andre Rosiade

TRIBUNNEWS.COM - Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Gerindra, Andre Rosiade sebut langkah Menteri BUMN, Erick Thohir merombak jajaran perusahaan BUMN sebagai permintaan Presiden Jokowi.

Andre Rosiade menilai Erick Thohir mempunyai target yang akan ia capai sesuai arahan Jokowi.

Perombakan Erick Thohir menurut Andre Rosiade, dilakukan pada perusahaan yang dianggap merugi.

"Saya rasa beliau punya target dari Presiden," ujar Andre Rosiade, dikutip dari YouTube Indonesia Lawyers Club, Sabtu (14/12/2019).

"Bapak presiden meminta yang bersangkutan melakukan perombakan di BUMN," jelasnya.

Ia mengatakan, selain perusahaan yang dirasa merugi yang akan dirombak, ada juga perusahaan yang perlu dilakukan evaluasi.

"Di perusahaan-perusahaan yang rugi, dan itu harus dievaluasi, manajemennya juga harus dievaluasi," katanya.

Namun, bagi perusahaan yang sudah untung, menurutnya, juga perlu untuk Erick Thohir mempertahankan kemajuannya itu.

"Tapi mungkin perusahaan yang sudah maju, untung, manajemennya bisa dipertahankan," ujarnya.

Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade. (DPR-RI)

Sehingga langkah Erick itu, bisa melakukan perbaikan di perusahaan BUMN.

Erick juga bisa menjalankan program 'bersih-bersih' perusahaan BUMN yang salah dikelola.

"Intinya kita lakukan perbaikan, kita lakukan 'bersih-bersih', agar manajemen BUMN tidak salah kelola lagi," jelas Andre.

Andre mengungkapkan, ketika Kementerian BUMN dipimpin oleh Rini Soemarno, ada 11 jajaran direksi perusahaan BUMN yang ditetapkan menjadi tersangka.

Ia melanjutkan, keenam diantaranya menjabat sebagai direktur utama di perusahaan yang ia pimpin.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini