Lanjut, Jokowi menyampaikan konsep asesmen juga akan dilakukan kepada sekolah dan guru serta ada survei karakter.
Jokowi menjelaskan hasil asesmen dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan mengetahui sejauh mana grade sekolah di Indonesia.
"Artinya mau tidak mau nanti setiap sekolah akan ada angka-angkanya. Yang angkanya di bawah grade tentu saja harus diperbaiki dan diinjeksi sehingga bisa naik levelnya. Akan kelihatan sekolah mana yang perlu disuntik," imbuhnya.
Ia menegaskan kebijakan tersebut sepenuhnya ada di pemerintah pusat.
Menurutnya, apabila kebijakan tersebut membuat kualitas pendidikan di Indonesia meningkat maka akan terus dilanjutkan.
"Bisa saja nanti misalnya, perhitungan Kemendikbud seperti apa, guru ditarik lagi ke pusat. Bisa saja dilakukan. Ini hanya geser anggaran dari daerah ke pusat. Itu saja," tuturnya.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani)