TRIBUNNEWS.COM - Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) 2019-2024, Wiranto mengaku jabatannya kini memilki tugas yang tidak ringan.
Hal itu ia sampaikan usai mengikuti serah terima jabatan (sertijab) di Kantor Watimpres, Veteran III, Jakarta Pusat, Senin (16/12/2019).
"Tadi disampaikan Ibu Sri Adiningsih (Ketua Wantimpres 2015-2019) bahwa tugas wantimpres memang tidak ringan, saya sependapat," ujarnya yang dilansir dari kanal YouTube Kompas TV, Senin (16/12/2019).
Hal ini karena 9 anggota wantimpres akan memberikan masukan kepada Jokowi dalam menjalankan roda pemerintahannya.
"Karena kami harus memberikan nasihat dan pertimbangan kepada presiden baik diminta maupun tidak diminta," imbuhnya.
Wiranto kemudian menyinggung terkait misi Jokowi dalam menuju Indonesia emas yang dinilai strategis dan berat.
Sehingga dibutuhkannya masukan-masukan yang dapat menyukseskan misi Presiden.
"Sedangkan presiden sendiri mempunyai misi yang sangat strategis dan berat," ungkap Wiranto.
"Dimana beliau harus membawa 260 juta rakyat indonesia untuk eksis dalam persaingan global yang sangat berat dan kompetitif," imbuhnya.
"Serta penuh dengan persaingan yang beragam dan sangat kompleks bahkan terkadang tidak terduga," tambah Wiranto.
"Tentu beliau (Jokowi) membutuhkan suatu masukan-masukan yang cukup lengkap," tuturnya.
Di sisi lain, Wiranto juga telah memahami betul bahwa Jokowi telah memiliki pembantunya yang sudah berada didalam maupun luar lingkungan presiden.
Sehingga kesembilan Wantimpres ini diharuskan mengisi kekosongan lain untuk memberikan nasihat dan perimbangan kepada Presiden RI sesuai dengan peraturan UU no 16 tahun 2006.
"Kami sadar bahwa presiden memiliki insturumen yang sangat lengkap yakni para menteri, departemen, lembaga-lembaga, serta badan-badan lainnya yang cukup lengkap. Bahkan beliau juga sudah dilengkapi dengan staf ahli yang jumlahnya cukup banyak," tutur Wiranto.