Masduki menekankan, batalnya jadwal Maruf Amin menghadiri KTT di Kuala Lumpur akibat kelelahan, bukan karena sakit.
"Jadi bukan persoalan kesehatan, ini saya kira perlu ditekankan, tapi semata-mata hanya kelelahan, jadi bukan persoalan kesehatan," jelasnya.
"Ini penting kami tegaskan sebaga juru bicara Wakil Presiden, karena di media sosial sudah bermacam-macam spekulasinya," lanjutnya.
Ia mengatakan, kabar yang beredar di media sosial yang menyebut wakil presiden sakit itu tidak benar.
"Seakan-akan bahwa wakil presiden tidak sehat, itu tidak benar," katanya.
Menurutnya, ini permintaan dari Tim Dokter Kepresidenan, agar Wakil Presiden Maruf Amin beristirahat.
"Jadi yang benar ini hanyalah hasil analisis dan prediksi dari tim dokter agar beristirahat," ungkapnya.
Ia menyebut, sebenarnya Maruf Amin ingin menghadiri KTT di Kuala Lumpur, Malaysia.
"Kalau Bapak Wakil Presiden sekarang ini merasa tidak masalah, bahkan beliau ingin hadir ke Kuala Lumpur," kata dia.
Namun, sayangnya, tim dokter menyarankan wakil presiden untuk beristirahat.
"Rupanya semangat ini menurut tim dokter tidak bagus," lanjutnya.
"Belum tentu semangat yang sedemikian kuat dari Wakil Presiden, kondisi tubuhnya mendukung, saya kira di situ," jelasnya.
Masduki mengatakan, kondisi Wakil Presiden Maruf Amin membutuhkan istirahat setelah padatnya kegiatan yang dilakukan belakangan ini.
Ia mengatakan, acara KTT yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, akan dihadiri oleh Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi.
Wakil Presiden Maruf Amin tengah beristirahat di Rumah Dinas Wakil Presiden di Menteng, Jakarta.
Setelah memerika kondisi kesehatan Maruf Amin, tim dokter berkesimpulan wakil presiden harus beristirahat sementara.
(Tribunnews.com/Nuryanti/Rina Ayu Panca Rini)