News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir Dukung Perayaan Natal, Sampaikan Pesan Damai Persatuan Bangsa

Penulis: Nidaul 'Urwatul Wutsqa
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Haedar Nashir, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan pesan damai menyambut Hari Natal dan Tahun Baru.

Pesan damai perayaan Hari Natal disampaikan langsung oleh Haedar Nashir, di kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta.

Muhammadiyah berharap perayaan Hari Natal dan Tahun Baru di Indonesia dapat menjadi momentum untuk mempererat persatuan bangsa.

"Nah, saatnya jadikan ini menjadi wahana kerohanian kita berbangsa," ungkap Haedar Nashir, dilansir kanal Yutube KompasTV pada Sabtu (21/12/2019).

Menurut Haedar, semangat toleransi dalam perbedaan seharusnya menjadi sumber persatuan bangsa.

Haedar mengatakan tiga hal dalam bertoleransi menyambut Hari Natal pada 25 Desember mendatang.

Ia mengatakan, cara untuk mempererat dan mengikat kembali benang kebangsaan tersebut yakni dengan menghidupkan semangat toleransi berbangsa dalam keberagaman dalam perbedaan.

Kedua, Haedar meminta agar masyarakat semakin lebih dewasa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah.

Ketiga, Haedar meminta masyarakat menjadikan nilai-nilai agama baik dari agama mana pun agar menjadi sumber integrasi nasional dan integrasi sosial.

Selain itu, Haedar Nashir juga mendorong momen perayaan Natal dan Tahun Baru 2019 menjadi ajang untuk mempererat dan mengikat kembali tali kebangsaan yang sempat kusut pasca pemilu beberapa waktu lalu.

“Saya berharap benang kebangsaan kita bisa diikat kembali melalui momentum Natal dan Tahun Baru ini,” ujar Haedar di kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, dilansir dari situs resmi Muhammadiyah, Sabtu (21/12/2019).

Diakui Haedar, sebagai bangsa yang beragam atau majemuk, maka potensi untuk terjadinya gesekan di Indonesia sangat rentan terjadi.

Ia mengibaratkan kehidupan bangsa Indonesia bak rumput kering yang mudah terbakar.

Padahal pusat titik apinya kecil tetapi sering kali dapat meluas.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini