TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Komunikasi Indonesia Indicator Rustika Herlambang menuturkan serangan sentimen negatif terhadap Polri pada tahun politik 2019 tidaklah cukup menggoyahkan eksistensi lembaga negara tersebut.
Terutama dalam tugas menjaga dan memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat di Republik Indonesia ini.
Dilansir Kontan, Indonesia Indicator menyatakan, skor institusi Polri pada tahun 2019 adalah 68%, turun dari tahun 2018 yakni 72%. Tapi pada tahun 2019 adalah tahun politik di mana serangan hoax dan sentimen negatif terhadap polri gencar terjadi.
Tujuannya untuk delegitimasi dan mengendorkan kinerja Polri agar agenda-agenda politik dan gangguan keamanan yang dilakukan pihak-pihak tertentu bisa berhasil.
Angka 68% adalah nilai framing positif pemberitaan baik media massa maupun media sosial.
Indonesia Indicator menyebutkan, framing positif ini didapatkan dari kinerja Polri dalam pengamanan Pemilu 2019, penanggulangan terorisme, konflik Papua, pemberantasan Narkoba dan penanganan aksi mahasiswa.
Baca: Resmi, Arema FC Dapatkan Andalan Timnas U23 Indra Sjafri, Jaimerson Xavier Juga Dirumorkan Merapat
Baca: Bonek Berpotensi Kehilangan Dua Andalan Persebaya Surabaya, Berikut Situasi Anak Asuh Aji Santoso
Selain itu, Indonesia Indicator menilai tokoh di luar institusi Polri yang disebut berperan positif terhadap kinerja Polri adalah Presiden Joko Widodo, Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Menkopolhukam Wiranto.
Masih banyak catatan yang perlu diperbaiki oleh Humas Polri, namun secara umum kinerjanya sudah dianggap baik.
Perbaikan yang harus dilakukan adalah kolaborasi dengan pihak-pihak yang memiliki kompetensi dalam mengelola/manajemen isu sehingga cepat tanggap dan segera terkendali sebelum menjadi liar.
Humas Polri harus memanfaatkan popularitas (shareable) berita-berita tentang Polri oleh media arus utama maupun media sosial sehingga isi pemberitaan menaikkan sentimen positif sehingga meningkatkan citra Polri.
Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis merespons paparan Indonesia Indicator tersebut dengan komitmen peningkatan kinerja Polri dengan meningkatkan kinerja Polri dalam berbagai lini, termasuk peningkatan SDM, pemanfaatan teknologi informasi dan pengawasan internal.
Sementara anggota Komisi III DPR RI, H Muhammad Nasir Kamil, menyebutkan kinerja Polri membaik dari waktu ke waktu dan mengapresiasi peningkatan tersebut.
"Kapolri yang baru, Jenderal Idham Azis harus melanjutkan program Kapolri sebelumnya, Jenderal Tito Karnavian, dengan perbaikan-perbaikan yang diperlukan sehingga kinerja meningkat dan kepercayaan masyarakat terhadap Polri tinggi," ujar Ateria Dahlan anggota Komisi III dalam keterangannya, Senin (30/12).
Artikel Ini Sudah Tayang di Kontan.co.id dengan Judul "Indonesia Indicator: Serangan sentimen negatif di 2019 tidak menggoyahkan Polri"