‎Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Pemerintah terus berupaya mendorong pengimplementasian teknologi dan inovasi di berbagai sektor, termasuk pertahanan.
Di era revolusi industri 4.0, pemerintah optimis Indonesia mampu mandiri dan bersaing dengan negara lain di dunia dalam memproduksi alutsista lewat peran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
Sejumlah institusi pemerintah pun turut ambil bagian dalam mensukseskan impian tersebut.
Kali ini, sebagai lembaga yang berfokus pada bidang kaji-terap teknologi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menghadirkan inovasi dalam bidang pertahanan.
Inovasi tersebut berupa pengembangan Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) atau Drone, tipe Medium Altitude Long Endurance (MALE) atau disebut PUNA MALE.
Baca: Prakiraan Cuaca BMKG Malam Tahun Baru, Selasa 31 Desember 2019: Bandung Berpotensi Hujan Petir
PUNA tipe ini memiliki pengendalian multiple UAV secara bersamaan (simultan) dan diyakini mampu terbang secara non-stop selama 24 jam.
Konsep operasi PUNA MALE ini tentu saja memungkinkan untuk melakukan pengawasan khususnya dalam menjaga kedaulatan NKRI.
Baik penjagaan di wilayah darat maupun laut melalui pantauan udara.
Baca: Inilah Mang Uha, Sosok Pria yang Viral Masuk Gorong-gorong Air Kotor, Sebut Air Rasa Stroberi
Melalui PUNA MALE, upaya penjagaan wilayah diyakini akan sangat efisien.
Selain itu, mampu meminimalisir risiko kehilangan jiwa karena dioperasikan tanpa pilot.
Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan PUNA MALE merupakan inovasi untuk alutsista hasil karya anak bangsa.
"Pesawat Tanpa Awak MALE ini hasil rancang bangun, rekayasa, dan produksi anak bangsa," ujar Hammam, di Bandung, Jawa Barat, Senin (30/12/2019).
Penjagaan kedaulatan negara melalui upaya pengawasan yang efisien memang menjadi satu fokus pemerintah.
Baca: Kaleidoskop 2019, Ibunya Memilih Pergi, Bocah SD Ini Rawat Ayah yang Sakit Tumor Otak Seorang Diri