Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) batal mengunjungi Sukajaya, Bogor, Minggu (5/1/2020), untuk memberikan bantuan logistik terhadap korban banjir.
Staf Khusus dan Juru Bicara Presiden Bidang Sosial, Angkie Yudistia mengatakan, kondisi cuaca yang tidak memungkinkan saat pendaratan helikopter, membuat Presiden Jokowi kembali lagi ke Istana Bogor.
"Kebetulan dua heli sudah turun, saat (helikopter) Presiden mau turun, tiba-tiba hujan gede sekali dan berkabut, dan itu pun berhenti dan hujan lagi terus menerus seperti itu," ujar Angkie.
Meski Presiden tidak ke lokasi terdampak banjir di Sukajaya, pemberian bantuan logistik diwakilkan oleh dirinya bersama Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono.
Baca: Staf Khusus Presiden Ingatkan Banjir Bukan Momen Saling Salah-salahan
Baca: Ibaratkan Kasus Natuna seperti Sakit Jantung, Pengamat Militer Minta Jokowi Bersikap Tegas
Baca: Staf Khusus Presiden Ingatkan Banjir Bukan Momen Saling Salah-salahan
"Demi keselamatan Presiden. Jadi Bapak langsung kembali ke Bogor, dan dua heli yang isinya bantuan untuk warga langsung dibagi kan," kata Angkie.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal dunia per tanggal 4 Januari 2020, pukul 18.00 WIB, sebanyak 60 orang meninggal dan dua orang hilang.
Baca: Klaim Banjir Surut, Kini Gubernur Anies Imbau Warga Laksanakan Kerja Bakti
BNPB meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) seluruh Indonesia untuk aktif menginformasikan peringatan dini cuaca ekstrem kepada masyarakat.
Sebab melalui peringatan dini tersebut, warga dapat meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana Agus Wibowo mengatakan, hal tersebut tidak terlepas dari hasil analisis BMKG mengenai kondisi dinamika atmosfer terkini.
Agus mengatalan, laporan BMKG hari ini, Minggu (5/1/2020) menunjukkan bahwa potensi hujan lebat di beberapa wilayah Indonesia masih terjadi untuk sepekan ke depan.