News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Laut Natuna Diklaim China

Jaga Keamanan Laut Natuna, Korps Polairud Tambah 1 Kapal Kasturi, TNI Tingkatkan Patroli

Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Apel pasukan gabungan TNI Terintegrasi Natuna untuk Operasi Siaga Tempur di Pelabuhan Faslabuh TNI AL, Selat Lampa, Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Jum'at (3/1/2020). Pengendalian operasi siaga tempur terkait dengan adanya pelanggaraan di wilayah perairan laut Natuna Utara. (Puspen TNI)

TRIBUNNEWS.COM - Korps Kepolisian Perairan dan Udara Badan Pemeliharaan Keamanan (Kopolairud Baharkam) Polri menambah satu kapal untuk menjaga keamanan perairan Natuna, Kepulauan Riau. 

Penambahan armada ini dilakukan usai sejumlah kapal asing asal China melanggar wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.

Hal ini diutarakan oleh Kakorpolairud Baharkam Polri Irjen Lotharia Latif.

Latif mengatakan ia menambah satu kapal beserta dengan personelnya.

"Sekarang kami tambah satu lagi yaitu Kapal Kasturi dengan 26 personel," kata Latif yang dikutip dari Kompas.com, Minggu (5/12/2019).

Sehingga total terdapat tiga kapal dengan 98 personel yang berjaga di perairan itu.

Latif menegaskan Korpspolairud siap bersinergi dengan intansi terkait lainnya untuk menjaga dan melindungi perairan Natuna.

“Kami sepenuhnya siap membantu instansi terkait dan mengamankan para nelayan Indonesia yang aktivitas di sana," ujarnya.

"Tapi intinya itu untuk pelayanan dan perlindungan masyarakat perairan dan nelayan di laut sesuai tupoksi Polri,” imbuh Latif.

Di sisi lain, Tentara Nasional Indonesia (TNI) juga telah meningkatkan patroli di perairan Natuna.

Pangkogabwilhan I Laksamana Madya (Laksdya) TNI Yudo Margono memimpin apel gelar pasukan intensitas operasi rutin TNI dalam pengamanan laut Natuna di Paslabuh, Selat Lampa, Ranai, Natuna, Jumat (3/1/2020). (HANDOUT)

Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksdya TNI Yudo Margono menuturkan telah menerjunkan ratusan personel untuk mengamankan perairan tersebut.

Dikutip dari Kompas.com, terdapat 600 personel TNI dan lima unit kapal perang yang disiagakan.

Menurut Yudo pelanggaran yang dilakukan oleh kapal asing ini telah mengancam pelanggaran batas wilayah.

"Dan itu perbuatan yang sangat mengancam kedaulatan Indonesia," ujar Yudo.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini