TRIBUNNEWS.COM - Seorang ibu menyekap keempat anak kandungnya selama sepuluh tahun lamanya.
Peristiwa ini terjadi di Desa Banjarejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
Terduga penyekapan adalah seorang ibu bernama Artimunah (62) yang mengurung keempat anak perempuannya.
Empat anak yang dikurung yakni Asminiwati (45), Titin Yuliarsih (42), Virnawati (40) dan Anis Mufidah (36).
Hingga kini motif sang ibu belum diketahui pasti apa penyebab dirinya tega mengurung keempat putrinya tersebut.
Berikut beberapa fakta yang dirangkum Tribunnews dan dilansir dari TribunJatim, Minggu (5/1/2020):
1. Disekap Selama 10 Tahun
Artimunah tega menyekap atau mengurung keempat anak perempuannya selama sepuluh tahun.
Penyekapan dilakukakan pascameninggalnya sang suami beberapa tahun yang lalu.
Penyekapan keempat anaknya tersebut dilakukannya sendiri tanpa campur tangan atau bantuan orang lain.
2. Anak Terakhir Meloloskan Diri
Drama penyekapan keempat anaknya tersebut terbongkar ketika salah satu anak Artimunah berhasil meloloskan diri dari kurungan.
Lalu, salah satu anak yang lolos itu langsung melapor warga atau tetangga di luar rumahnya.
"Anak terakhir (Anis Mufidah) sempat keluar rumah dan cerita ke tetangga. Akhirnya tetangga melaporkan ke desa, lanjut lapor ke Polsek Pakis," ungkap Kasubag Humas Polres Malang, AKP Ainun Djariyah.
Kemudian setelah mendapat informasi dari Anis Mufidah, salah satu warga desa langsung melaporkan ke aparat desa.
Tak menunggu waktu lama akhirnya penyekapan Artimunah terbongkar.
3. Anaknya Adalah Kembang Desa
Salah seorang anak Artimunah dikabarkan adalah seorang mantan kembang desa di wilayahnya tersebut.
Anaknya tersebut bernama Asminiwati.
Asminiwati dikabarkan pernah menjadi kembang desa saat ia duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA)sekitar 30 tahun yang lalu.
“Salah satu anak bu Artimunah itu dulu kabarnya jadi kembang desa,” ujar Camat Pakis, Agus Harianto, ketika ditemui TribunJatim.com, Sabtu (4/1/2020).
Sebelum di sekap, Asminiwati diketahui pernah bekerja di Batam dan beberapa kota lain di Indonesia.
Oleh karena itu, warga Desa Banjarejo mengira Asminiwati masih merantau atau bekerja di luar kota.
Warga tidak menyangka jika Asminiwati disekap oleh ibunya selama 10 tahun.
Sementara itu berdasarkan keterangan Agus Harianto, keempat anak Artimunah tersebut berpendidikan terakhir SMA.
4. Penyekapan Diduga Saran dari guru Spiritual
Hingga kini memang belum diketahui pasti apa alasan Artimunah menyekap keempat anaknya tersebut.
Tetapi dugaan kuat karena Artimunah mengikuti saran dari guru spiritualnya.
Disampaikan oleh AKP Ainun Djariyah mengatakan, Artimunah sempat didatangi seorang guru spiritual.
"Infonya ibunya didatangi seorang guru spiritual, anak-anaknya didoktrin untuk tidak keluar rumah, dan manut (nurut)," ujar AKP Ainun Djariyah ketika dikonfirmasi, Jumat (3/1/2019).
Di sisi lain, Kapolsek Pakis Iptu Sutiyo ketika mengungkapkan belum dapat mencari keterangan langsung dengan pihak sang ibu, Artimunah.
Sebab, kini Artikel masih dalam pemeriksaaan medis.
"Kami belum bisa meminta keterangan dan pemeriksaan kepada orang tua (Artimunah) karena masih pemeriksaan medis. Nanti tunggu lah setelah pemeriksaan medis kejiwaannya," ungkap Sutiyo.
5. Keempat Anak Alami Depresi
Akibat dari penyekapan yang dilakukan ibunya, diduga keempat anak Artimunah tersebut mengalami depresi.
Bagaimana tidak, penyekapan itu dilakukan selama 10 tahun lamanya.
Sedangkan selama itu keempat anak Artimunah tidak bekerja sama sekali karena dikurung, sehingga tidak dapat keluar rumah.
"Anak yang pertama dan ke empat bisa diajak komunikasi, berbeda dengan anak yang ketiga dan kedua yang sempat berontak," ujar AKP Ainun.
Hingga Sabtu (4/1/2020), suasana rumah Artimunah di RT 04 RW 02 Desa Banjarejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, masih sepi.
Namun, dikabarkan Artimunah dan kedua anaknya yang bernama Asminiwati dan Virnawati telah dipulangkan.
Mereka bertiga hanya menjalani rawat jalan dari pihak Rumah Sakit Jiwa Lawang.
Sementara dua anak Artimunah, Titin Yuliarsih dan Anis Mufidah masih menjalani rawat di RSJ Lawang.
Kini kasus ini masih ditangani Kapolsek Pakis, AKP Sutiyo untuk diadakan penyelidikan lebih lanjut.
(Tribunnews.com/Nida ul)