News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Megawati Soekarnoputri : Pancasila Punyai Arti Iniversal dan dapat Digunakan Secara Internasional

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Megawati Soekarnoputri dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa Universitas Soka Tokyo, Jepang, Rabu (8/1/2020).

"Post truth adalah suatu kondisi dimana kebenaran sengaja ditutupi hingga tidak relevan lagi. Dalam sosial politik, gejala ini ditandai dengan obyektivitas dan rasionalitas semu," katanya.

Baca: Yuki Kato Jadi Komikus di Film Nikah Yuk

Baca: WNI Pemerkosa di Inggris Ini Jadi Berita Populer di Jepang

Baca: Kejaksaan Jepang Keluarkan Surat Penangkapan untuk Isteri Carlos Ghosn

Megawati menambahkan emosi dan hasrat menjadi prioritas, meski bertolak belakang dengan fakta dan mengabaikan kebenaran.

"Dalam post truth, ilmu pengetahuan dan teknologi yang seharusnya membawa enlightment, justru menjadi alat untuk melakukan penindasan dan melumpuhkan rasionalitas," katanya.

Kefasihan menggunakan bahasa akademik pun menjadi legitimasi tindak kekerasan, menjadi alat menyebarkan paham-paham yang berupaya menghapuskan kemanusiaan.

Kemanusiaan akan hanya menjadi sebuah wacana belaka. Kondisi ini akan melahirkan “manusia banal”, manusia yang tidak mampu lagi membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mana yang baik dan mana yang jahat, mana yang indah dan mana yang buruk. Manusia seperti ini tidak akan ragu untuk melakukan tindak kekerasan atas nama kebenaran.

Prinsip kedua dari Pancasila yang berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan beradab” adalah nilai yang mampu menjadi tameng dalam menghadapi post truth.

"Adil dan beradab akan membimbing kita sebagai manusia untuk melakukan fact checking, untuk selalu menuntut kebenaran yang dapat diverifikasi. Hal ini akan menghindarkan kita dari tindakan manipulatif," katanya.

Kemanusiaan yang adil dan beradab lahir dari rasionalitas yang menyatu dengan rasa empati, persaudaraan, dan pembebasan.

Kemanusiaan yang adil dan beradab melahirkan politik emansipatoris, politik yang membuka ruang bagi mereka yang terpinggirkan.

"Itulah keyakinan saya dalam berpolitik, yaitu Politik Kemanusiaan," katanya.

Kemanusiaan yang adil dan beradab.

Bagi saya kemanusiaan bukan wacana, tetapi suatu tata nilai yang hidup, dan dapat dipertanggung-jawabkan secara moral dan etis.

Kemanusiaan akan melahirkan manusia rasional yang bermoral dan memiliki etika, manusia yang benar-benar manusia.

Demikian yang dapat saya sampaikan, Genggamlah kemanusiaan dalam hati dan jiwa kita, karena hanya dengan kemanusiaan kita dapat menjadi manusia yang bermakna dalam hidup dan bagi kehidupan.

Peluk erat kemanusiaan dalam pikiran, karena manusia yang berpikir dalam kemanusiaan akan hidup dalam kegembiraan dan menjadi manusia yang MERDEKA.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini