TRIBUNNEWS.COM - Kepala Bakamla, Laksmana Madya Achmad Taufiqoerrochman menjelaskan, bahwa Bakamla hanya memiliki senjata berupa keris untuk mengusir China dari Natuna.
Pernyataan tersebut disampaikan Achmad dalam acara Mata Najwa Trans7 yang diunggah di kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis, (9/1/2020).
Awalnya, Achmad menjelaskan, pihaknya telah berulang kali mengusir kapal China dari Natuna.
Achmad menuturkan, setiap kali kapal China diusir dari Perairan Natuna, mereka selalu bilang bahwa perairan tersebut milik China.
Najwa Shihab pun lantas melontarkan pernyataan setalah kru Trans7 memutar video komunikasi antara Bakamla dengan kapal China.
"Setelah komunikasi, anak buah Anda (Achmad) minta keluar? Kita tahu jawabannya ngeyel (China)."
"Bilangnya itu wIlayah kami (China), tidak mau keluar, dan setelah itu apa, sudah selesai begitu saja?" tanya Najwa Shihab.
Achmad pun lantas menjawab pertanyaan Najwa Shihab tersebut.
"Kita tetap hadir di sana, sampai detik ini juga seperti itu," terang Achmad.
Seolah ingin mengetahui kebenaran lebih lanjut, Najwa Shihab kembali bertanya pada Achmad.
"Dan tapi setiap kali diajak komunikasi selalu seperti itu? Bilang ini punya China? Tidak mau kemana-mana? Kami (China) berhak?" jelas Najwa Shihab.
"Dan kemudian kita (Indonesia) membalas, ini punya kita, jadi saut-sautan saja?" tambahnya.
Mendengar pertanyaan Najwa Shihab tersebut, Achmad membenarkannya.
"Betul, kebiasaan di laut ya. Artinya kita sudah bilang berdasar UNCLOS kamu (China) berada di sini, dia bilang ini punya kita (China)," terang Achmad.