BACA JUGA : Kepala Rudal Ditemukan di Dekat Pesawat Berpenumpang 176 Orang yang Jatuh di Iran
"Bahkan prestasi terbesar dari pasukan Quds yang bergerak memang untuk keamanan Iran di eksternal adalah 2019 ini ketika dapat membumi hanguskan ISIS," jelasnya.
Sehingga menurut Abdul, ini membuat negara Paman Sam ini cukup geram dengan kehadiran Qassem Soleimani yang merupakan tokoh berbahaya.
Pernyataan Abdul ini lantas memancing pertanyaan dari pembawa acara program tersebut.
"Tapi ternyata ini bukan isapan jempol semata, Iran dengan jelas dan tegas langsung membombardir pagar landasan Amerika Serikat di Baghdad,"
"Berani sekali Iran melakukan hal tersebut kepada Amerika yang mengklaim kami yang terkuat dalam segi senjata alutsista?" tanya pembawa acara.
Abdul mengungkapkan bahwa Iran tentu memiliki alasan yang kuat.
BACA JUGA : Menteri ESDM: Ketegangan AS-Iran Reda, Harga Minyak Sudah Turun
"Bahkan ketika pemakaman Qassem Soleimani senin lalu, ia (Iran) mengatakan akan memberikan hadiah Rp 1,1 triliun bagi mereka yang bisa menangkap (Donald Trump). Itu angka yang fantastis," imbuhnya.
"Iran mengatakan demikian tanpa alasan yang lemah," kata Abdul.
"Mereka memiliki kapasitas, selain alutstita mereka memiliki pasukan cyber yang luar biasa," tegasnya.
Sehingga dengan kata lain, Iran telah memiliki perhitungan sendiri saat akan melakukan aksi balas dendam dengan Amerika Serikat. (*)
(Tribunnews.com/Faisal Mohay/Isnaya Helmi Rahma)