News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dianggap Stres karena Ngaku Bisa Hentikan Nuklir, Sunda Empire Tuding Ridwan Kamil Bikin Resah

Penulis: Nidaul 'Urwatul Wutsqa
Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fenomena Sunda Empire, Ridwan Kamil Banyak Orang Stress, Petinggi Jangan Sampai Begitu, Memalukan

"Kita kan ketawa aja pas mendengar bisa menghentikan nuklir, bisa punya senjata segala rupa, ornag yang berakal sehat mengatakan ya cuma ilusi, ya kita senyum aja," kata Ridwan Kamil.

Imbauan Ridwan Kamil

Diketahui selain Sunda Empire di Bandung, terdapat pula penemuan Kerajaan Agung Sejagat di Purworejo, dan Kesultanan Selaco di Tasikmalaya.

Dari fenomena munculnya beberapa kerajaan baru ini, pihaknya mengimbau agar masyarakat tidak mudah percaya dengan hal-hal yang sifatnya masih diragukan.

Ridwan Kamil memberi saran agar masyarakat berkumpul dengan komunitas yang jelas tujuannya, ada manfaatnya, sehingga memberikan eksistensinya dengan sesuatu yang konkrit hasilnya.

"Misalkan komunitas apapun namanya, tapi ada isunya lingkungan, jelas hasilnya yaitu penghijauan, atau pemberdayaan ekonomi atau budaya," katanya.

Ia menambahkan agar masyarakat tidak mudah terbawa dalam keadaan yang sifatnya heroik dan bombastis yang jauh dari akal sehat.

"Tugas saya adalah merenungkan ini bersama tim, jangan-jangan motifnya tadi, hanya ingin eksis dengan seragam kemiliteran-kemiliteran seperti itu."

"Sehingga seolah-olah kalau pakai baju militer terus beli ada bintang tiga, seolah-olah dia merasa menjadi Letnan Jendral, padahal kan gadungan," tuturnya.

Oleh karena itu, hal-hal ilusi perlu segera dihilangkan dari masyarakat.

Hal ini terkait Indonesia akan menjadi negara hebat di tahun 2045 seperti visi presiden.

"Generasi kita 70 persen usia kerja, usia produktif. Kita harus geser energi kita kepada produksi kita berinovasi, ketimbang eksistensinya itu dengan halusinasi," jelas Ridwan.

Lebih lanjut, ia berharap agar generasi milenial dan generasi Z tidak terjebak dalam lingkungan.

Ia menyinggung peran sosial media dalam kehidupan agar dijadikan sebagai alat untuk mengedukasi dengan lebih baik.

"Juga kenapa saya punya sosial media, saya gunakan untuk mengedukasi hal-hal positif, menginspirasi. Untuk menggeser sisi gelap dari stresnya zaman sekarang, sisi gelap dari digital yaitu hoaks dan sebagainya oleh program-program dari pemimpin yang konkrit dan inspiratif," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Nidaul 'Urwatul Wutsqa)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini