News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Demo Tolak RUU KUHP dan KPK

Lutfi Mengaku Dianiaya hingga Disetrum, Nasir Djamil: Tak Pantas Diperlakukan Seperti Itu

Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Komisi III DPR, M. Nasir Djamil TRIBUNNEWS.COM/IQBAL FIRDAUS

Luthfi mengaku saat diperjalanan pulang ke rumah, tiba-tiba pria berpakaian preman menangkapnya.

"Pada saat mau masuki Adzan maghrib saya pulang dan saat itu sedang dibonceng sama teman saya," kata Lutfi.

"Pada saat saya mainan HP begini, tiba-tiba langsung di-bekep sama petugas berpakaian preman gitu, langsung dibawa ke dalem," imbuhnya.

Lutfi mengaku tidak diberikan penjelasan terkait penangkapan dirinya.

Ke esokan harinya ia pun menjalani proses pemeriksaan.

"Pada saat saya di BAP ini kan saya enggak di-dampingin," ujarnya.

"Jadi semua yang diamankan itu enggak didampingi oleh kuasa hukum," jelanya.

Lutfi kemudian mengatakan dirinya sempat mendapatkan pukulan dari oknum polisi di badan dan bagian mukanya.

"Jadi saya di-hadapin ke tembok, saya disuruh jongkok terus saya dipukul," imbuhnya.

Luthfi Alfiandi, pemuda pembawa bendera merah putih ketika aksi unjuk rasa di Gedung DPR pada 30 September 2019 saat ini masih ditahan di Rutan Salemba, Jakarta Pusat. (Kompas/GARRY LOTULUNG)

"Awal mereka mukul muka terus mukul ulu hati pakai tangan. Sakit rasanya," kata Lutfi.

Tidak berhenti samapai disitu, menurut penuturannya, kepalanya sempat diikat dengan plastik untuk beberapa saat.

Lutfi kemudian dibawa ke sebuah ruangan.

Dalam ruangan tersebut Lutfi dipaksa untuk mengaku telah melempari petugas saat demo.

"Habis itu mereka bawa saya ke dalam ruangan, di dalam ruangan itu ada ruangan lagi," kata Lutfi.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini