Luthfi mengaku saat diperjalanan pulang ke rumah, tiba-tiba pria berpakaian preman menangkapnya.
"Pada saat mau masuki Adzan maghrib saya pulang dan saat itu sedang dibonceng sama teman saya," kata Lutfi.
"Pada saat saya mainan HP begini, tiba-tiba langsung di-bekep sama petugas berpakaian preman gitu, langsung dibawa ke dalem," imbuhnya.
Lutfi mengaku tidak diberikan penjelasan terkait penangkapan dirinya.
Ke esokan harinya ia pun menjalani proses pemeriksaan.
"Pada saat saya di BAP ini kan saya enggak di-dampingin," ujarnya.
"Jadi semua yang diamankan itu enggak didampingi oleh kuasa hukum," jelanya.
Lutfi kemudian mengatakan dirinya sempat mendapatkan pukulan dari oknum polisi di badan dan bagian mukanya.
"Jadi saya di-hadapin ke tembok, saya disuruh jongkok terus saya dipukul," imbuhnya.
"Awal mereka mukul muka terus mukul ulu hati pakai tangan. Sakit rasanya," kata Lutfi.
Tidak berhenti samapai disitu, menurut penuturannya, kepalanya sempat diikat dengan plastik untuk beberapa saat.
Lutfi kemudian dibawa ke sebuah ruangan.
Dalam ruangan tersebut Lutfi dipaksa untuk mengaku telah melempari petugas saat demo.
"Habis itu mereka bawa saya ke dalam ruangan, di dalam ruangan itu ada ruangan lagi," kata Lutfi.