Namun, yang terjadi luhut tiba-tiba ditelepon Endro yang mengajukan pertemuannya ke Indonesia dipercepat.
"Wuh, saya bilang 'Untuk apa?', (Endro menjawab) 'Ya kita bicara proyek empat, proyek besar itu,'" kata Luhut.
Tak berpikir lama, kemudian Luhut membuat rapat untuk menyambut Endro di Indonesia.
"Besok dia datang dan dia hari Jumat pergi ke side di Kayan Kalimantan Utara," katanya.
Ia pun menjelaskan bahwa Endro akan berinvestasi sebanyak 1.000 Mega Watt atau sekitar 2 milyar dollar.
Adanya kesepakatan tersebut, menurut Luhut, belum pernah terjadi secara cuma-cuma.
"Sekarang Indonesia itu termasuk negara yang potensial yang disebut Green-gren Energy. Nah ini kehebatan kita. Dulu pernah? Ndak pernah," ujar Luhut.
Menurutnya hal ini membuktikan bahwa seusai dilantik, kepemerintahan Presiden Jokowi menunjukkan peningkatan kepercayaan pihak luar dengan Indonesia.
"Jadi kalau mau saya bilang Pak Jokowi ini selama 5 tahun pertama, beliau meletakkan landasannya. Sekarang kedua ini saya pikir lebih cepat," pungkas Luhut.
Oleh karenanya, ia berpandangan apabila pengganti presiden tak jauh berbeda dengan sistem kepemimpinan Jokowi, maka Indonesia dimungkinkan akan tumbuh 7 hingga 9 perseb dalam 10 atau 15 tahun ke depan.
(Tribunnews.com/Nidaul Urwatul Wutsqa)