News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tips dan Trik

10 Tips dan Trik Psikologi untuk Lakukan Wawancara Kerja yang Buat HRD Terpikat, Pasti Diterima!

Penulis: Nidaul 'Urwatul Wutsqa
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi wawancara kerja.

TRIBUNNEWS.COM - Mendapat panggilan wawancara kerja tentu sangat diharapkan bukan?

Bagi kamu yang sedang berjuang mencari pekerjaan terkadang wawancara kerja masih menjadi hal yang menakutkan untuk sebagian orang.

Apalagi buat kamu yang baru lulus kuliah atau sekolah.

Selain Daftar Riwayat Hidup (Curiculum Vitae), beberapa gerak-gerik tubuh yang ditampilkan tubuhmu dapat menjadi penilaian oleh HRD.

Kemampuan untuk menampilkan diri dengan benar adalah kerampilan yang penting dimiliki selama wawancara kerja.

HRD tidak hanya membutuhkan profesionalisme dan pengalamanmu.

Namun, juga akan menilai tingkat kepercayaanmu, seberapa baik kamu berbicara, dan banyak hal lainnya.

Berikut beberapa teknik psikologis yang dapat membantumu mendapatkan pekerjaan impian lebih cepat dan lebih mudah.

Dilansir dari Bright Side, beberapa studi baru menemukan tips dan trik tentang cara membuat HRD tertarik denganmu.

1. Jangan Membuat Janji untuk Hari Senin atu Jumat

Menurut psikolog dan HRD berpengalaman, waktu yang tepat untuk wawancara kerja adalah Selasa pukul 10 pagi hingga 3 sore.

Pada waktu tersebut, kamu memiliki peluang untuk membuat kesan besar pada HRD atau atasanmu.

Sebab, Senin dikenal hari yang sulit untuk kebanyakan orang.

Sedangkan, Jumat merupakan hari pendek karena bagi laki-laki umat muslim harus menunaikkan ibadah salat Jumat.

Selain itu, beberapa orang sudah memikirkan akhir pekan, sehingga hal ini mungkin akan sedikit mengganggu kefokusan.

Jadi, waktu yang dapat kamu gunakan dengan baik adalah pada tengah Minggu.

Terkecuali kamu mendapatkan jadwal tersendiri dari pihak perusahaan.

2. Kaki Terbuka dapat Merusak Suasana

Tau kah kamu? Warna pakaianmu dapat menjadi penilaian HRD secara psikologis warna.

Misalnya, kamu mengenakan setelan biru atau cokelat yang menandakan kamu adalah kandidat seirus.

Sedangkan warna oranye dianggap sebagai satu-satunya warna yang terlalu mencolok dan tidak enak dipandang saat wawancara kerja.

Namun, warna bukanlah prirotas atau menjadi hal utama dalam masalah ini.

Sementara, kamu harus menanyakan mengenai ketentuan berpakaian.

Apakah dapat memakai celana atau rok?

Atau terdapat warna tertentu untuk melakukan wawancara.

Perlu diingat, wanita dengan wawancara terbuka di tempat kerja diyakini tidak menarik dan kurang sopan.

Di sisi lain, memakai sepatu hak tinggi secara psikologis terlihat sebagai pemimpin dan profesional.

Bahkan gaji rata-rata mereka terkadang leboh tinggi dengan jabatan yang lebih menarik.

3. Pakaian secara Instan akan Membuat Orang Menyukaimu

Dalam psikolog, istilah ini dikenal sebagai penguatan positif.

Penguatan positif ini dapat dilakukan dengan menyajikan kesamaan dengan atasanmu.

Hal ini seperti beberapa kebiasaan yang sama, yakni hobi, selera pakaian, musik, buku, olahraga, dan lain-lain.

Adanya ketertarikan yang sama ini akan memberimu lebih banyak penilaian.

Sebab, kamu tak akan melakukan wawancara saja, namun bisa jadi akan berbincang hal-hal kesukaanmu dengan atasanmu.

4. Beberapa Kata Ini Tidak Boleh Diucapkan

Berbicaralah dengan tone positif.

Jangan melakukan sikap dan pembicaraan yang meragukan.

Pemilihan kata yang baik dan benar akan menjadi penilaian bagimu.

Namun hal ini biasanya terjadi kepada perekrut atau atasan yang lebih tua 30-40 tahun.

Sebab, perekrut muda terkadang kurang pilih-pilih mengenai kosa kata yang kamu gunakan.

5. Senyum dapat Merusak Kesan

Menurut psikologi, HRD atau perekrut tidak menyukai orang yang melempar senyum dengan lebar.

Hal itu karena akan dianggap kurang serius dalam wawancara.

Satu-satunya pekerjaan yang membutuhkan senyum adalah sebagai penjual, front office, dan lainnya.

Terkecuali bidang headhunter menginginkan seseorang yang memiliki wajah serius.

6. Trik Cerdas saat Menjawab Pertanyaan dari CV

Saat kamu melakukan wawancara kerja maka jawablah beberapa hal pertanyaan yang tidak ada di CV.

Sebab, banyak HRD atau atasan yang sudah membaca CV kamu sebelumnya.

Mereka akan senang apabila kamu dapat menceritakan sesuatu yang masih asing baginya.

Mereka akan terkesan jika kamu dapat menceritakan siapa dirimu dan beberapa pengalaman terbaik yang pernah kamu lalui.

Mereka bahkan akan melihatmu sebagai sosok yang berbeda dari pada pelamar umumnya.

7. Teknik Berbicara Khusus

Semua orang menyukai ketika seseorang mendengarkan dengan penuh perhatian.

Dalam psikologi gunakanlah teknik mendengar reflektif.

Hal ini merupakan strategi komunikatif yang terdiri dari 3 langkah: ulangi, setuju, dan tambahkan.

Kamu tidak bisa hanya mendengarkan dan mengangguk saja.

Kamu harus memberi tahu perekrut bahwa kamu memahami informasinya.

Contoh kasus:

Perekrut: Kami mencari seseorang yang siap bekerja 8 jam di kantor dari Senin hingga Jumat. Tekadang juga akhir pekan dan akan kami berikan gaji tambahan untuk kerja lembur.

Kamu: Baik. Saya akan bekerja di hari pada umumnya dan kerja lembur sesekali (teknik ulangi). Ini tidak masalah bagi saya (teknik setuju). Saya akan berusaha memaksimalkan kerja agar tidak harus bekerja di akhir pekan (teknik tambah).

8. Foto pada CV Harus Provokatif

Foto yang kamu cantumkan pada CV haruslah foto yang mengundang kesan menarik.

Kamu cukup berdandan dengan rapi dan sesuaikan bajumu yang menarik.

Namun, hal ini tidak begitu penting untuk dilakukan.

Cukup sebagai perhatian bahwa hal ini berlaku di semua jenis profesi.

9. Area Wajah yang Menarik Perhatian

Berikan raut wajah yang segar dan ceria saat kamu wawancara.

Secara tidak langsung, lawan bicara akan memerhatikan pada segitiga mata, hidung, dan bibir.

Raut wajah yang santai dan sedikit polesan tidak akan menarik perhatian.

Maka sesekali kerutkanlah kening atau memakai lebih banyak riasan.

Hal ini akan membuat perekrut mengenali dan mengingatmu.

10. Lakukan Hal yang Bermanfaat saat Menunggu Wawancara

Saat menunggu wawancara tidak direkomendasikan untuk melakukan telepon, makan, atau minum kopi.

Kamu kharus berjaga-jaga kapan HRD atau atasanmu akan muncul dan memanggilmu.

Jangan lupa siapkan tangan kananmu untuk berjabat tangan saat atasanmu menjumpaimu.

Beberapa hal dapat pula kamu lakukan dengan mengobrol kecil kepada sekretaris atau membaca majalan sambil menunggu.

(Tribunnews.com/ Nidaul Urwatul Wutsqa)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini