Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Partai Gerindra Andre Rosiade selesai memberikan klarifikasi kepada Mahkamah Kehormatan Gerindra.
Andre Rosiade dipanggil Mahkamah Kehormatan Gerindra untuk memberikan klarifikasi soal isu dirinya menjebak PSK.
Hampir tiga jam Andre Rosiade memberikan keterangan kepada Mahkamah Kehormatan Partai Gerindra.
Baca: Wakil Ketua MPR Sebut Andre Rosiade Tak Berwenang Ikut Grebek PSK
Ia mulai memberikan keterangan sekira pukul 13.00 WIB dan selesai pukul 16.00 WIB.
Kepada pewarta, Andre Rosiade mengatakan dirinya telah menjelaskan kronologi yang sebenarnya terjadi.
"Hari ini sudah datang hadiri undangan resmi Mahkamah Partai Gerindra dan saya sudah beri keterangan secara sebenar-benarnya, memberi keterangan kronologis secara seutuhnya ke Mahkamah Kehormatan," kata Andre Rosiade di Kantor DPP Partai Gerindra, Jalan Harsono RM, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (11/2/2020).
Baca: Polemik Andre Rosiade Gerebek PSK di Padang, Peneliti Formappi: Berbau Politis
Anggota Komisi VI DPR RI tersebut mengungkapkan hampir semua anggota Mahkamah Kehormatan memberikan pertanyaan kepada dirinya.
Namun, Andre tak ingat jumlah pertanyaan yang dilontarkan kepadanya.
"Hampir semua anggota majelis bertanya, agak lama makanya. Ahamdulillah acara berjalan baik, saya diberikan kesempatan beri klarifikasi, intinya semua yang berkembang di publik semua isu yang jadi pertanyaan publik sudah saua jawab di Mahkamah Kehormatan partai," ujarnya.
Baca: BREAKING NEWS, Andre Rosiade Siap Klarifikasi Isu Jebak PSK di Padang
Andre menegaskan dirinya tidak menyalahi kewenangannya sebagai anggota dewan karena ikut dalam penggerebekan PSK di kota Padang, Sumatera Barat.
Ia mengatakan hanya menyalurkan aspirasi karena adanya laporan masyarakat yang resah adanya prostitusi di Padang.
Baca: Andre Rosiade Pastikan Hadiri Undangan Majelis Kehormatan Gerindra terkait Isu Jebak PSK
"Kalau masyarakat lapor ke saya, maka saya teruskan laporannya, kan anggota DPR dipilih oleh masyarakat untuk salurkan aspirasi," ujar Andre Rosiade.
Saat disinggung optimis tidak melanggar etik, Andre Rosiade mengatakan hal itu merupakan kewenangan dari pimpinan khususnya Mahkamah Kehormatan Partai.