Ia mengunggah foto suasana kericuhan dan menuliskan jika kejadian seperti ini merupakan gabungan dari pendidikan politik dan bela diri.
Hal tersebut ia ungkapkan melalui akun Twitternya @yunartowijaya pada Selasa (11/2/2020).
Ini isi cuitannya :
Keren nih pendidikan politiknya digabung sama bela diri...
Baca: Kongres V PAN Ricuh, Zulkifli Hasan Minta Maaf: Percayalah Kami Akan Akur Kembali
Steering Committee (SC) Kongres ke 5 PAN, Bima Arya menjelaskan penyebab kericuhan yang terjadi ditengah Kongres PAN.
Ia menceritakan jika sudah sejak beberapa hari lalu ada permasalahan mengenai kepesertaan.
Menurutnya kericuhan yang menyebabkan aksi saling lempar kursi disebabkan adanya 21 pemilik suara yang statusnya kontroversi.
"Jadi ada pemilik hak suara yang masih bermasalah keabsahannya. Ada sekitar 21 pemilik suara yang statusnya kontroversi," ujarnya dilansir melalui YouTube Kompas TV, Selasa (11/2/2020).
Tapi permasalahan tersebut dapat diatasi dengan sebuah keputusan untuk membekukan suara peserta kontroversi.
"Sudah ada titik temu setelah kericuhan. Menghasilkan satu keputusan, suara yang tadi bermasalah di nol kan atau dibekukan sehingga tidak bisa dipergunakan," imbuhnya.
Bima Arya sangat menyesalkan adanya kericuhan ini dan berharap menjadi yang terakhir untuk partai PAN.
"Kami akan evaluasi mekanisme pemilihan kedepan tidak bisa seperti ini. Seharusnya tidak terjadi di partai kami," ungkap Wali Kota Bogor ini.
Menurutnya tensi yang naik ketika Kongres itu biasa, tapi ia menyesalkan ada pihak luar yang masuk ke dalam Kongres.
Baca: Bara Hasibuan: PAN Akhirnya Bisa Lepas dari Belenggu Amien Rais
"Kalau ada orang yang menyerbu apalagi itu bukan dari partai, pihak luar itu yang sangat kami sesali kami sayangkan," kata pria 47 tahun ini.