Laporan wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan tidak menentukan posisi Amien Rais dalam struktural PAN.
Saat ini, Zulkifli Hasan baru akan mendiskusikannya dengan tokoh senior PAN lainnya.
"Nantilah kita kan baru (Kongres V), nanti kita diskusikan lagi," kata Zulkifli.
Pada penutupan Kongres V, Zulkifli Hasan menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga Amien Rais.
Baca: Politikus PAN Sebut Kini Partainya Lepas dari Belenggu Amien Rais
Bahkan Zulkifli Hasan akan mendatangi Amien Rais usai Kongres V PAN.
"Saya mohon maaf ke Pak Amien, Bu Amien dan keluarga atas apa yang terjadi. Mudah-mudahan pada kesempatan yang tepat nanti saya akan datang ke Yogya," kata Zulkifli.
Sementara Politikus PAN Bara Hasibuan menyatakan partai berlambang matahari itu akhirnya bisa terlepas dari belenggu tokoh senior Amien Rais.
Menurut Bara Hasibuan, PAN selama ini sekaan memiliki pemimpin ganda pada periode sebelumnya.
Sebab, Amien Rais masih mengambil peranan di struktural.
Baca: Pengaruh Amien Rais di Kongres V PAN Runtuh, Anaknya Gagal Jadi Sekjen
Namun, pada periode kali ini, Zulkifli Hasan bersebrangan dengan Amien Rais pada pemilihan ketua umum.
Amien Rais mendukung pasangan Mulfachri Harahap-Hanafi Rais, sementara Zulkifli maju tanpa embel-embel Amien Rais.
"PAN bisa jadi suatu partai politik yang modern di mana pemimpin utamanya itu satu yaitu ketua umum. Tidak terbelenggu oleh satu sosok yang begitu mendominasi selama ini sehingga menjadi dual kepemimpinan," ujar Bara.
Hatta Rajasa Jabat Ketua Majelis Pertimbangan Partai PAN
Zulkifli Hasan langsung menunjuk Hatta Rajasa menjabat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN periode 2020-2025.
Penunjukan tersebut dilakukan Zulkifli Hasan sesaar setelah dirinya terpilih menjadi Ketua Umum PAN.
Jabatan Ketua MPP PAN sebelumnya diemban Soetrisno Bachir.
"Saya minta Pak Hatta bantu kita di MPP," kata Zulkifli Hasan di arena Kongres V PAN, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (11/2/2020).
Baca: Zulkifli Hasan Terpilih Lagi Jadi Ketua Umum, Arah Politik PAN Diprediksi Berubah
Sementara Hatta Rajasa menyampaikan dirinya akan "menjewer" pengurus DPP PAN bila melakukan penyelewengan.
Hatta Rajasa menargetkan PAN berada pada peringkat tiga teratas dalam Pemilu 2024.
"Kita targetkan insyaallah partai ini di 2024 tiga besar partai kita," katanya.
Baca: BREAKING NEWS: Kongres PAN Kembali Ricuh, Aksi Lempar Kursi Terjadi di Depan Zulkifli Hasan
Hatta Rajasa meminta seluruh kader PAN mendukung penuh Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN periode 2020-2025.
"Beri dukungan penuh kepada Ketua Umum kita. Kepada DPP, DPW, DPD, kita kerja keras, insya Allah partai kita akan bangkit jaya di 2024," kata Hatta Rajasa.
Pendukung Mulfachri garuk-garuk kepala
Calon Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan terpilih menjadi Ketua Umum PAN periode 2020-2025.
Zulkifli berhasil unggul suara dari dua pesaingnya, yakni Mulfachri Harahap dan Dradjad Wibowo. Sementara Asman Abnur memilih mundur dari pencalonan, sebelum kontestasi dimulai.
Kertas suara yang digunakan berjumlah 563 kertas dari 590 yang berhak memiliki suara. Zulkifli memperoleh 331 suara, Mulfachri 225 suara, Dradjad 3 suara, sementara suara tidak sah 3 suara.
Baca: Cuaca Ekstrem dan Lokasi Terjal, Proses Evakuasi Penumpang Heli Milik TNI Tertunda
Baca: Viral Poster Acara Bersoal Integral dan Koordinat, Buat Penasaran Warganet dan Ini Cerita Dibaliknya
Proses penghitungan berlangsung terbuka di Ruangan Phinisi, Hotel Claro, Kendiri, Sulawesi Tenggara, Selasa (11/1/2020). Proses penghitungan dilakukan di atas panggung.
Panitia menunjukan kertas suara, bergambar para calon ketua umum, yang telah dicoblos oleh pemegang hak suara. Dengan hasil ini, Zulkifli Hasan akan menjabat sebagai Ketua Umum PAN periode 2020-2025.
Seorang pendukung Mulfachri yang mengenakan kaos kerah biru dengan tulisan 'Mewujudkan Harapan', terlihat kecewa karena pasangan yang didukungnya kalah. Ia duduk sambil mengaruk kepalanya.
Sementara para pendukung Zulkifli yang mengenakan kaos biru bertulisan 'Lanjutkan' menyambut kemenangan dengan riuh. Mereka bersorak sorai, bertepuk tangan, saling berpelukan, seraya meneriakan nama "Zulkifli, Zulkifli, Zulkifli,".
Seusai itu, Mulfachri menghampiri Zulkifli. Dan menyalami Zulkifli, mereka saling pelukan dan cium pipi kiri, cium pipi kanan.
Sempat ricuh
Kongres V Partai Amanat Nasional (PAN) sempat diwarnai kericuhan. Alat elektronik panitia sempat direbut peserta kongres.
Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno, yang merupakan Ketua Steering Committee (SC) mengatakan pengambilan laptop itu karena terjadi kesalahpahaman.
Baca: Polisi Telah Kantongi Identitas Orang yang Jual Obat-obatan Terlarang ke Lucinta Luna
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat komputer bisa kembali dan kita bisa kerja maksimal lagi," ujarnya di arena Kongres V PAN, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (10/2/2020).
Namun, Eddy mengatakan kejadian tersebut bagian dari 'bunga-bunga' saat Kongres PAN. Eddy berharap kejadian ini tidak terulang hingga gelaran Kongres usai. "Kita berharap bahwa besok pelaksanaan kongres itu bisa kita lalui dengan sebaik-baiknya," ucapnya.
Pantauan Tribunnews.com, kericuhan pecah jelang pembukaan Kongres V PAN. Sempat terjadi adanya kontak fisik dan perampasan tiga laptop yang digunakan untuk registrasi peserta.
Ketua DPW PAN Kalimantan Timur Darlis Pattalongi menyayangkan adanya kejadian tersebut. Menurutnya hal itu sangat mengganggu jalannya registrasi peserta kongres dan justru malah menghambat kelancaran Kongres.
"Sangat disayangkan, ada kontak fisik yang dilakukan oknum peserta. Ada penyitaan alat elektronik yang itu ganggu jalannya registrasi," kata Darlis.
Sebab, sebelumnya dalam Kongres V tidak pernah terjadi kericuhan itu. Ia pun menyesalkan, dan berharap tidak terjadi pada kelanjutan kongres berikutnya. "Saya berharap kongres berjalan dengan baik," ujarnya
Kericuhan dan perampasan alat elektronik ini, dilakukan oleh pendukung salah satu paslon Ketum PAN Mulfachri Harahap. Mereka kecewa lantaran panitia dinilai tidak adil dalam menyelenggarakan Kongres V.
Ketua DPW PAN Sulbar yang juga timses Mulfachri Harahap-Hanafi Rais, Muh Asri Anas, mengungkapkan alasan pihaknya merebut laptop panitia di lokasi kongres.
Asri menyebut ketika itu waktu pendaftaran caketum PAN sudah lewat batas akhir.
"Laptop yang dirampas dan dokumen yang dirampas itu kita ambil setelah pukul 12.00 WIB, karena batas akhir pendaftaran adalah pukul 12.00 WIB sesuai dengan yang diputuskan SC," katanya.