"Tidak seheboh ini karena tujuan saya adalah mencipatakan kredibel voice."
"Yaitu orang yang memang ketika itu ISIS kan kampanyenya selalu dikatakan oh ini Islam, oh ini mewakili ini."
"Padahal saya ingin tahu kalau kita melawan dengan argumentasi dari negara atau dari ayat-ayat alquran mungkin nggak akan dengar," kata Noor Huda.
Ia mengatakan, dirinya punya keyakinan, bahwa orang yang pernah di Syria dan bergabung dengan ISIS punya suara yang bisa dipercaya.
"Sebetulnya narasi yang ingin saya kembangkan dengan film itu adalah bukan apakah mereka berhak dipulangkan atau nggak."
"Tapi kita sebagai sebuah bangsa yang besar ini apakah mempunyai sebuah deteksi untuk tahu jumlahnya atau tidak," terangnya.
Artinya, kalau pun pemerintah saat ini tidak memulangkan, mereka bisa pulang sendiri dan itu tidak akan terdeteksi.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)