News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Makanannya Enak dan Sehat, Berat Badan Caren Bertambah Usai Jalani 14 Hari Masa Observasi di Natuna

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Musela Carentia (tengah), Tasya (kanan), Eish (kiri).

Kaget saat tahu akan menjalani karantina di Natuna. Namun, karena teman-temannya dari negara lain menjalani hal yang sama, Caren pun akhirnya maklum.

Musela Carentia (tengah), Tasya (kanan), Eish (kiri). (TRIBUNNEWS.COM/LUCIUS GENIK)

"Kaget sih mulanya, tapi karena teman-teman dari negara lain harus dikarantina. perasaan saya sih biasa saja," katanya.

Caren mengatakan ia tak menyesal harus menjalani karantina di Natuna selama 14 hari karena Covid-19.

Baginya, menjalani karantina justru menjadi pengalaman yang tak terlupakan dalam hidupnya karena bisa bertemu dengan banyak orang dan berbagi pengalaman dengan peserta observasi lainnya.

Caren mengatakan banyak pengalaman seru ketika di Natuna.

"Senang sekali, bisa kenal sama yang lain, terus dapat pengalaman yang seru, karena tidak semua orang bisa merasakan hal tersebut," ungkapnya.

Baca: WHO Jamin Kesehatan WNI yang selesai Diobesevasi di Natuna: Mereka Aman Untuk Dipulangkan

Baca: Ada Promo Trade In, Boyong Suzuki XL Diganjar Cashback Rp 3,5 Juta

Menurut keterangan Caren, di lokasi karantina pun tersedia banyak games untuk dimainkan bersama peserta observasi lainnya.

"Kita sering main kartu bareng, dan banyak game yang juga memang disediakan untuk kita main bersama," ujarnya.

Bagi Caren, satu momen tak terlupakan adalah ketika ia bersama peserta observasi lainnya melakukan dance Ester.

Meliuk-liuk dan menari menjadi hal yang paling tak terlupakan lantaran dilakukannya setiap pagi bersama yang lainnya.

"Aktivitas yang paling saya senang dance setiap pagi, dance Ester. Pokoknya yang di karantina hafal semua gerakan dance itu. Kita semua dance itu setiap pagi, jadi semuanya tahu," ungkap Care.

Ia mengungkap, semua kebutuhan peserta observasi di Natuna juga dipenuhi. Namun, kebutuhan itu bergantung pada pribadi masing-masing peserta observasi.

Sejumlah WNI yang telah menjalani observasi Virus Corona di Natuna saat tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Sabtu (15/2/2020). Sebanyak 238 WNI yang dievakuasi dari Wuhan, Cina, telah menjalani masa observsi virus Corona selama 14 hari telah dinyatakan sehat oleh pemerintah melalui Kementerian Kesehatan. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

"Untuk yang suka olahraga atau joging juga disediakan alat-alatnya. Jadi kalau ingin olahraga ya olahraga, tidak ya tidak. Semua fasilitas ada semua pokoknya," ungkapnya.

Makanan yang disediakan ketika ia menjalani masa karantina selama 14 hari di Natuna pun sangat enak baginya dan menyehatkan.

Caren mengatakan, karena makanan yang disediakan enak, berat badannya pun bertambah banyak.

"Makanan semasa karantina enak banget, semuanya rasanya enak, yang jelas semua makanan yang disediakan di sana sangat sehat dan sangat bagus malahan. Berat badan saya naik banyak banget, tapi belum tahu jelasnya gimana," kata Caren.

Seusai menjalani masa karantina di Natuna, Caren pun akhirnya dipulangkan ke rumah.

Ia dinyatakan sehat dan negatif Covid-19.

Rombongan peserta observasi Natuna yang tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, mulai dikembalikan ke daerahnya masing-masing pada hari ini, Sabtu (15/2/2020) (Tribunnews.com/Igman Ibrahim)

Caren mengungkapkan, selanjutnya ia ingin ditraktir makan masakan khas Indonesia oleh kakak sepupunya, Ali.

Caren sangat merindukan masakan khas Indonesia.

"Perasaan saya tentunya senang. Saya sangat kangen makanan Indonesia karena di sana (Wuhan) makanannya beda," ungkap Caren.

Makanan yang paling dirindukan olehnya adalah bakso.

"Makanan luar sama makanan Indonesia kan beda, tapi yang jelas dari semua makanan Indonesia yang pengin aku makan sekarang, bakso," kata Caren.

Selain itu, aktivitas yang kelak akan dilakukan Caren adalah melanjutkan kuliahnya sebagai mahasiswi Teknik Industri di Universitas Mercu Buana Meruya.

"Setelah ini saya hanya ingin melanjutkan kuliah. Itu saja sejauh ini," katanya. (tribun network/genik)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini