Sementara itu dalam sesi tanya jawab, Koordinator Wilayah Jateng DIY BEM SI, Bayu Septian sempat bertanya tentang masalah PT Rayon Utama Makmur (RUM) yang hingga saat ini mencemari lingkungan.
“Kemudian masyarakat yang di sekitar merasa ada pencemaran-pencemaran. Bagaimana sikap Pemprov untuk menormalisasi masalah di sana. Dulu 2018 sempat ditutup tapi dibuka kembali?” tanya Bayu.
Kemudian Ganjar menjawab pertanyaan sambil menunjukkan video.
Baca: Bandingkan Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil Adu Tik Tok, Mana Paling Keren?
“Saya ingin sampaikan cerita, Pak, ada pencemaran, Pak, terus bagaimana tutup. 30 ribu buruh nganggur, oke?” ujar Ganjar.
“PT RUM saya panggil khusus kenapa tidak bisa (mengatasi limbah bau). ‘Pak Gubernur saya lagi cari teknologi yang tidak bau di mana’,” kata Ganjar.
Pihak perusahaan, menurut Ganjar, menyebut alat itu baru bisa diadakan sekitar setahun mendatang.
Ganjar menyebut dengan teknologi tersebut semestinya dapat menjawab permasalahan tersebut.
“Ternyata teknologi itu ketemu dari Denmark. Anda (mahasiswa) boleh ke sana dengan rekomendasi Gubernur Jawa Tengah,” kata Ganjar.
Baca: Warga Nguter Sukoharjo Akan Lakukan Upaya Hukum Terkait Limbah PT RUM Sukoharjo, Ini Alasannya
Tanggapan Soal Rapor Merah
Sementara itu seusai turun panggung, Ganjar sempat dimintai untuk menanggapi rapor merah.
“Saya baca dulu. Kalau semua tidak baik-baik saya tidak mau. Tetapi Anda kalau baik-baik saya membuka ruang. Termasuk cara saya menjawab pertanyaan anda itu penghormatan saya," ujar Ganjar.
Ganjar kemudian juga menyebut ia dulu merupakan aktivis.
Ganjar mengungkapkan mahasiswa tidak perlu ragu bisa menghubunginya.