News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

74 ABK WNI di Kapal Pesiar Diamond Princess Jepang akan Dijemput Naik Kapal Laut

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapal rumah sakit KRI dr Soeharso sandar di Dermaga Madura, Komando Armada II Surabaya, Jawa Timur, Kamis (20/2/2020). Pemerintah menyiapkan KRI dr Soeharso untuk menjemput 74 WNI yang menjadi kru Kapal Pesiar Diamond Princess di Jepang. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ

Laporan Koresponden ‪Tribunnews.com‬, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Para kru (ABK) WNI yang ada di dalam kapal Diamond Princess sebanyak 74 orang akan segera pulang menggunakan kapal laut yang dijemput pemerintah Indonesia.

"Penjemputan para ABK Indonesia akan dilakukan menggunakan kapal laut untuk para kru tersebut," kata sumber Tribunnews.com, Sabtu (22/2/2020).

Sementara dua korban WNI yang ada di rumah sakit di Tokyo dan dua korban lain di rumah sakit di Chiba masih terus dalam tahap monitoring pihak Kementerian Kesehatan Jepang.

"Apabila semuanya dalam tes ulang, biasanya dua kali dilakukan, menjadi negatif atau sembuh, maka dapat pulang bersama para kru yang ada tersebut," lanjut sumber itu.

Tim medis Jepang anti penyakit menular memeriksa para penumpang di dalam bus yang akan mentransfer penumpang kapal Diamond Princess ke lokasi medis milik pemerintah di Perfektur Saitama, Sabtu (22/2/2020). (Foto JH)

Dua kru Indonesia yang terinfeksi virus corona tanggal 16 Februari dan 2 kru Indonesia lainnya terinfeksi positif tanggal 18 Februari 2020.

Jika ditambah 14 hari pengamatan masa inkubasi, maka akhir Februari atau awal Maret 2020 ini apabila hasil tes positif, semua WNI dari kapal Diamond Princess bisa pulang ke Indonesia naik kapal laut.

Sementara 74 kru Indonesia yang dilakukan tes tanggal 19 Februari lalu diharapkan semuanya dengan hasil negatif, sehingga pemulangan semua WNI dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan apa pun.

Baca: 4 Hari Tanpa Ashraf Sinclair, Ibu Mertua BCL Tulis Pilu Jeritan Hatinya: Tak Tahu Mulai dari Mana

Baca: Berapi-api, Emak-emak Keluhkan Harga Cabe dalam Orasi 212: Sri Mulyani Kita Ini Kebingungan

KRI Dokter Soeharso

Sebanyak 74 Warga Negara Indonesia (WNI) yang sedang menjalani karantina di kapal Diamond Princess di Yokohama, Jepang akan dijemput.

Kapal rumah sakit KRI Dokter Soeharso akan menjemput mereka ke Yokohama, Jepang.

Kepala Dinkes AL Laksamana Pertama TNI dr Ahmad Samsulhadi mengatakan jika dipilih opsi evakuasi dari laut, KRI dr Soeharso siap menjalankan tugas.

Pendaftaran ke pihak Kementerian Kesehatan Jepang, para penumpang kapal Diamond Princess di dalam kapal sebelum menuju lokasi medis milik pemerintah di Perfektur Saitama, Sabtu (22/2/2020). (Foto JH)

Kadinkesal menyebut apabila dilakukan evakuasi melalui KRI harus dengan prosedur sebagaimana disarankan WHO.

"Udaranya steril di ruangan khusus itu. Hanya dengan udara semprot," ujar Samsul, Jumat (21/2/2020).

Selain itu, disiapkan dokter ahli infeksi, anestesi, dan dokter spesialis penyakit dalam.

Baca: Masker Bukan Cara Terbaik Cegah Virus Corona, Jaga 3 Hal Ini, Jangan Sedih dan Stres

Baca: UPDATE Jumlah Warga Jepang Terinfeksi Virus Corona, 4 WNI Kru Diamond Princess Masih Dirawat di RS

Ada pula dokter dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 1 Surabaya. Setiap ruangan akan disemprot disinfektan.

"Jika nanti ada WNI yang terinfeksi, panas demam, kita akan isolasi. Mudah-mudahan semua siap," kata Samsul.

Pantauan Tribun di KRI Soeharso saat ini bersandar di Pangkalan Utama TNI AL Surabaya, Jawa Timur.

Kapal rumah sakit KRI dr Soeharso sandar di Dermaga Madura, Komando Armada II Surabaya, Jawa Timur, Kamis (20/2/2020). Pemerintah menyiapkan KRI dr Soeharso untuk menjemput 74 WNI yang menjadi kru Kapal Pesiar Diamond Princess di Jepang. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ (SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto mengatakan apabila pemerintah jadi mengevakuasi 74 WNI kru kapal Diamond Princess maka seluruh WNI tersebut akan menjalani masa observasi.

Rencana observasi kesehatan ini sama dengan yang dijalani oleh 238 WNI di Natuna, hanya saja waktunya akan dua kali lebih lama atau menjadi 28 hari.

Perpanjangan ini karena novel coronavirus (COVID-19) menunjukkan banyak perubahan.

Baca: Cara Daftar SNMPTN bagi Peserta KIP Kuliah secara Online, Ketahui 5 Prosedur Wajibnya

Baca: Cuaca Ekstrim, Komisi X Minta Sekolah Hati-hati Bikin Kegiatan di Luar Ruang

Seperti yang terjadi di China, saat ini yang positif COVID-19 minim menimbulkan gejala yang biasa ditunjukkan dengan sesak napas, demam, batuk, maupun pilek.

"Jadi sekarang gejalanya minim tetapi virusnya agak berulah. Jadi waspada makin ditingkatkan, sehingga kebijakan karantina 2x14 hari atau 2 kali episode inkubasi virus," tutur Yurianto.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memastikan KRI Dokter Soeharso memenuhi syarat untuk menjemput dan menjadi sarana untuk observasi kesehatan.

"Bagus semua memenuhi syarat namanya kapal rumah sakit, ruang isolasi oke semua memadai," ujar Menkes Terawan.

Namun, kata Menkes, pemerintah masih membicarakan rencana evakuasi 74 WNI yang sedang di karantina di kapal Diamond Princess di Yokohama, Jepang.

Menurutnya, ada dua skenario rencana pemulangan yang disiapkan pemerintah, pertama menggunakan jalur udara dan kedua melalui jalur laut menggunakan KRI Dr Soeharso.

Baca: Ini Identitas Lengkap 7 Siswa SMPN 1 Turi yang Tewas Saat Susur Sungai, Kepsek Sleman Diberi Arahan

Baca: Peringatan Dini Gelombang Tinggi Hari Ini 22 Februari 2020: Tinggi Gelombang Capai 6 Meter

Menkes juga telah dua kali mengecek keadaan kapal dan persiapan kapal hanya tinggal ditambahkan alat perlindungan diri (APD) saja.

"Dari tiga hari lalu kapal sudah dicek tinggal nambahin APD tapi semua sudah siap, apapun yang diperintahkan presiden harus siap," tutur Menkes.

Info lengkap dan diskusi Jepang bisa bergabung ke WAG Pecinta Jepang kirimkan email nama lengkap dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini