TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan uji coba pengaspalan di kawasan Monumen Nasional (Monas) untuk jalur balapan Formula E.
Uji coba pengaspalan lintasan Formula E tersebut dilakukan dengan menggunakan dua metode percobaan.
Direktur Operasi Jakpro, M Taufiqurrahman mengatakan dua metode tersebut adalah sandsheet dan geotextile.
Metode ini digunakan untuk mengetahui mana yang cocok agar dapat dikembalikan ke model count block.
"Jadi, masih trial dua metode tersebut bagaimana pendekatan yang paling cocok untuk melapis batu alam dengan lapisan aspal," ujar Taufiqurrahman, Sabtu (22/2/2020), dilansir YouTube KompasTV.
Lebih lanjut, Taufiq memberikan permisalan, pertama menutup langsung bidang lintasan dengan menuangkan aspal hot mix.
Baca: Anies Baswedan Dikritik Megawati soal Formula E akan Digelar di Monas: Kenapa Harus di Situ?
Baca: Ikatan Arsitek: Jaga Kesakralan Monas, Jangan Paksakan untuk Formula E
Kedua, dilakukan dengan terlebih dahulu memberikan lapisan geotex.
Taufiq mengatakan, kedua metode itu untuk meninjau mana yang tepat digunakan agar setelah selesai maka aspal dapat diangkat kembali.
"Aspalnya itu jadi bisa di-recycle," ujarnya.
Diketahui, uji coba tersebut dilakukan di kawasan pintu Timur Monas Jakarta Pusat.
Adapun uji coba pengaspalan dibuat dengan ukuran 4 meter x 14 meter sejak Sabtu, (22/2/2020) dini hari.
Tak hanya itu, uji coba pengaspalan ini juga sudah menyesuaikan standar balap sesuai yang diatur oleh Fédération Internationale de l'Automobile (FIA) atau Federasi Otomotif Internasional.
Berdasarkan peraturan dari FIA, lintasan balap Formula E harus memenuhi standar grade 3.
Sementara, menurut rencana jalur lintasan balapan mobil listrik ini akan dibuat sepanjang 2,6 kilo meter.