Usai memimpin apel Hadi meminta pasukan Kogasgabpad untuk memastikan seluruh fasilitas observasi dapat digunakan dengan baik.
"Apa-apa saja yang akan diperlukan, saya dan Bapak Kapolri akan mengecek secara langsung terutama terkait dengan messing, apakah AC-nya sudah dipasang. Kemudian dukungan-dukungan lainnya misalnya sanitasi, dapur umum, klinik kesehatan, dan tempat untuk berkegiatan sehari-hari bagi para WNI yang diobservasi," kata Hadi.
Hadi menekankan sejumlah yang perlu diperhatikan yakni alat transportasi, mengingat lokasi tersebut jauh dari pusat kota Jakarta.
Hadi meminta pasukan TNI untuk menyiapkan transportasi baik laut dan udara.
"Ada hal-hal yang perlu kita perhatikan terutama adalah alat transportasi karena pulau ini juga jauh dari Jakarta sehingga kita akan siapkan baik transportasi laut maupun udara apabila sewaktu-waktu dibutuhkan untuk mendukung kemungkinan kebutuhan terkait logistik dan obat-obatan," kata Hadi.
Baca: Siswi SMP Tewas di Gorong-gorong Sekolah Dibunuh Ayah Gegara Uang 400 Ribu, Dicekik di Rumah Kosong
Baca: Ayah Tega Perkosa Anak Kandung hingga Hamil Muda Sambil Mencekik, Padahal Istri Juga Hamil Tua
Hadi mengatakan pulau tersebut juga diperkuat dengan dukungan komunikasi lewat perkuatan BTS sehingga komunikasi dari pulau dengan Jakarta bisa terhubung dengan baik.
Ia berharap agar ombak tidak besar sehingga proses perpindahan para WNI yang akan diobservasi dapat berjalan lancar.
"Mudah-mudahan apa yang akan kita lakukan besok bisa berhasil seperti yang kita lakukan di Pulau Natuna," kata Hadi.
Setelah memimpin apel pasukan Hadi dan Idham meninjau kamar para WNI baik yang perempuan maupun laki-laki.
Jangan Cemas
Sementara Pemprov DKI menyatakan kesiapan mendukung arahan pemerintah pusat terhadap langkah pemulangan 188 WNI anak buah kapal (ABK) World Dream yang akan di observasi di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, Jakarta.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Dwi Oktavia mengatakan pihaknya sudah memberi sosialisasi dan edukasi secara intens terhadap warga di Kepulauan Seribu.
Langkah ini jadi penting mengingat sebelumnya terjadi peristiwa penolakan warga Kepulauan Riau, terhadap WNI peserta observasi yang dijemput dari Wuhan, China alias titik pertama virus Corona (Covid-19).
"Sejak tanggal 24 Februari hingga saat ini, kami (Pemprov DKI) bersama Bupati Kepulauan Seribu dan jajarannya terus memberikan sosialisasi dan edukasi kepada warga," kata Dwi saat dikonfirmasi, Kamis.
Dwi meminta masyarakat jangan cemas dan khawatir atas dipilihnya lokasi observasi di Pulau Sebaru. Lantaran kata dia, seluruh proses tahapan mulai dari penjemputan, pemulangan kembali, hingga observasi dilaksanakan penuh tanggung jawab dan sesuai protokol kesehatan.
"Masyarakat tidak perlu cemas. Seluruh proses dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab," ujar Dwi. (Tribun Network/den/suf/dng/git)