Saleh menyebut pernyataan kedua tokoh negara itu kurang tepat lantaran menurutnya harus dilandasi dengan keterangan ilmiah.
Menurut Saleh, harusnya para tokoh itu juga memberi keterangan ilmiah sehingga masyarakat bisa teredukasi.
"Ini kalau kita kembali ke persoalan doa qunut dan istigazah, dan kita percaya itu tanpa ada penjelasan akademik dan ilmiah yang diberikan oleh ahli dan pakarnya, ini menurut saya akan menjadi problem tersendiri," ujarnya.
Setelah ada 2 WNI yang dinyatakan terinfeksi virus corona, Saleh mempertanyakan manfaat doa untuk mencegah virus tersebut.
Ia menyayangkan pernyataan Ma'ruf dan Terawan yang membuat sebagian masyarakat menjadi percaya virus corona bisa ditangkal dengan doa saja tanpa usaha yang sifatnya ilmiah.
Bagi Saleh, hal ini menjadi bukti bahwa komunikasi pemerintah soal virus corona kepada masyarakat masih kurang.
"Misalnya, hari ini kan terbukti sudah ada dua orang warga negara kita yang kena virus ini," kata Saleh.
"Berarti pertanyaannya apakah doa yang kemarin tidak makbul lagi? Apakah doa-doa yang dipanjatkan oleh semua pemeluk agama di Indonesia tidak efektif untuk mengantisipasi virus ini?" cecar Saleh.
"Ini menurut saya komunikasi yang tidak dilaksanakan dengan baik yang bahkan dilakukan oleh seorang wakil presiden."
Baca: Stimulus untuk Sektor Riil Sedang Disiapkan untuk Hadapi Dampak Corona
Baca: Perketat Masuknya Wisman, Pemerintah Kemungkinan Terapkan Sertifikasi Bebas Corona
PAN Beri Apresiasi dan Kritik
Dalam kesempatan itu, Saleh menganggap langkah pemerintah untuk menghindarkan dan mengawasi WNI dari penyebaran virus corona sudah tepat.
Seperti langkah evakuasi dan observasi WNI dari Wuhan.
"Pertama saya mulai dulu dengan apresiasi saya pada pemerintah," ujar Saleh.
"Kita mengapresiasi, sudah banyak yang dilakukan pemerintah, terutama memulangkan warga negara kita dari Wuhan."