Sementara itu, untuk peraturan presiden, yang akan jadi payung hukum pembentukan lembaga otorita ini masih digodok.
Targetnya akan rampung pada bulan Juni mendatang.
Diketahui jabatan pemimpin atau kepala badan otorita ibu kota negara baru ini akan setingkat dengan menteri.
Tugas utama dari badan otorita ibu kota baru ini yakni memimpin proses mulai dari proses persiapan, pembangunan hingga pemindahan ibu kota tersebut.
Baca: Cak Imin: Ahok Punya Pengalaman Jadi Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara
Dikutip dari YouTube Kompas tv, Senin (9/3/2020), pemimpin ini akan mengatur soal pembangunan ibu kota negara sekaligus mengelola dana yang jumlahnya sangat besar.
Adapun skema pembiayaan yang harus diatur oleh Badan Otorita Ibu Kota Baru ini total Rp 466 triliun.
Dimana pembiayaan dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN) sebanyak Rp 89,4 triliun.
Sementara dari Swasta mendapat porsi 123,2 triliun, dan dari Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) sebanyak rp 253,4 triliun.
Rekam Jejak 4 Calon Pemimpin Ibu Kota Negara Baru
Berikut merupakan profil singkat dari ke-empat calon pemimpin ibu kota baru yang dikutip dari Tribunnews.com.
1. Basuki Tjahaja Purnama
Dirangkum dari pertamina.com, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tercatat pernah menggeluti tambang sebagai Kontraktor di PT. Timah Persero.
Sedangkan karir politik Ahok dimulai saat dirinya menjadi Anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur periode (2004), Bupati Belitung Timur periode (2005) dan Anggota DPR RI (2009).
Perjalanan Akoh dipanggung politik semakin bersiras saat menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta (2012), dan Gubernur DKI Jakarta (2014).