Selain itu, kopi ini memiliki karakter rasa cukup berat.
Ia melanjutkan, rasanya cenderung sangat pahit dan ada sedikit rasa earthy di dalamnya.
Kopi di Toraja ada yang merupakan jenis robusta dan arabika.
Baca: Geisz Chalifah Dicecar Ferdinand soal Janji Anies: Kalau Mau Diskusi di Warung Kopi Silakan
Baca: Selamat Hari Kopi Nasional, Berikut Istilah yang Sering Digunakan dalam Dunia Perkopian
- Toraja
Menurut Dadang Hendarsyah, Unit Head da ICS Manager PT Olam Indonesia Sunda Cluster, kopi Jawa Barat menjadi tren akhir-akhir ini.
Menurutnya, kopi ini merupakan gabungan dari berbagai jenis biji kopi yang di tanam di Jawa barat.
Kopi Malabar, Pangalengan, dan lain-lain bersatu di bawah nama Jawa Barat.
"Dulu tidak dikenal karena tidak promosi, banyak juga pedagang kopi yang ambil kopi dari Jawa Barat tapi pakai nama lain, kopi Aceh misalnya atau kopi Sumatera."
"Makanya sekarang banyak petani yang bersatu pakai nama Jawa Barat," ujar Dadang.
Sementara itu, kopi Jawa Barat mulai dekspor pada 2012.
Hingga kini, penikmat kopi Jawa Barat tersebar di benua Eropa dan Amerika.
Menurut Dadang, kopi yang dihasilkan di Jawa Barat sebagian besar adalah arabika.
Karakteristik rasanya sendiri cenderung manis dan punya tingkat keasaman yang cukup tinggi.
"Kopi Jawa Barat juga pada 2017 sempat menang kompetisi ya. Asal kopinya dari Gunung Puntang, kompetisi SCAA (Specialty Coffee Association of American)," tutur Dadang.