News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Terkait Virus Corona, Pemerintah Diminta Pantau 40.357 Warga China yang Bekerja di Indonesia

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah penumpang mengenakan masker pelindung, di tengah kekhawatiran tentang wabah COVID-19, menunggu di luar terminal keberangkatan di Bandara Linate di Milan. Italia. Minggu (8/03/2020), Setelah mengkarantina 15 juta orang di Italia utara, kerena lebih dari 230 kematian, Italia telah mencatat kematian terbanyak akibat penyakit COVID-19 di negara mana pun di luar China, tempat wabah dimulai pada bulan Desember. (AFP/Piero CRUCIATTI) *** Local Caption *** Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengeluarkan larangan pendatang dari sejumlah negara untuk masuk wilayah Indonesia. Pendatang yang dilarang adalah mereka yang datang atau punya riwayat perjalanan dari wilayah-wilayah tertentu dari 4 negara yaitu China, Iran, Korea Selatan, dan Italia.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menuturkan berdasar keterangan resmi jumlah korban yang terkonfirmasi terkena virus Corona di Indonesia sudah mencapai 27 orang.

Tapi Neta menyangkan pemantauan serius yang dilakukan pemerintah baru hanya terfokus pada warga Indonesia yang baru pulang dari luar negeri.

"Sementara pemantauan terhadap para pekerja asal RRC yang ada di Indonesia sepertinya terabaikan. Bahkan Jubir Khusus Corona belum pernah memaparkan bagaimana sesungguhnya, kondisi para pekerja asal RRC yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia tersebut," kata Neta kepada Warta Kota, Rabu (11/3/2020).

Ilustrasi Lima pekerja China dibekuk, saat mau ngebor di pangkalan TNI AU di Halim. (Tribunnews)
Bisa jadi menurut Neta hal itu dikarenakan pemerintah begitu sibuk dengan isu Corona sehingga kurang fokus dalam memperhatikan para pekerja asal RRC ini.

"Sebab itu IPW berharap Dokkes Polri turun tangan membantu pemerintah mencermati, memantau, dan mempublikasikan perkembangan kesehatan para pekerja asal RRC tersebut.

"Selama ini pemerintah maupun juru bicara kasus Corona, sama sekali tidak pernah mempublikasikan keberadaan isu Corona di kalangan pekerja asal RRC, apakah mereka semua aman dan terbebas dari virus atau tidak," kata Neta.

Baca: Ini Faktor Penyebab Satu Pasien Positif Virus Corona Meninggal Dunia

Baca: Riwayat Penyakit Pasien Corona yang Meninggal Dunia di Indonesia: Diabetes hingga Hipertensi

Dari data yang dihimpun IPW, menurut Neta, saat ini di bulan Maret 2020, di Indonesia jumlah tenaga kerja resmi asal RRC ada 40.357 orang.

Naik 8.148 orang dibandingkan tahun 2018.

"Mereka tersebar di berbagai daerah di Indonesia, untuk mengerjakan berbagai proyek, mulai dari infrastruktur hingga pembangkit listrik," katanya.

Di antaranya di Buleleng Bali, di Batang Jawa Tengah, di Langkat Sumut, Cilacap Jateng, Gunung Mas Kalteng, Batam, Gorontalo Utara, Nagan Raya Aceh, Bengkulu Tengah, Jember Jatim, Meikarta Bekasi, Manokwari Papua, Tanjungbalai Karimun, Cilengon Banten, Samarinda Kaltim, Morowali Sulteng dan lainnya.

"Terbanyak tenaga kerja asal RRC diperkirakan berada di Meikarta Bekasi dan Morowali. Jumlah di kedua tempat itu lebih dari 6.000 orang," kata dia.

Melihat banyaknya jumlah pekerja asal RRC tersebut, Neta menilai sudah saatnya pemerintah bersikap serius mencermatinya.

"Jubir Corona harus menjelaskan kesehatan para pekerja itu secara terang benderang. Dan Polri lewat Dokkesnya perlu turun tangan membantu, mengingat Polri memiliki anggota hingga ke polsek. Sehingga masyarakat tidak resah dan mendapat kepastian mengenai isu virus Corona," ujar Neta.

Sebelumnya, Meikarta secara tegas membantah penyataan adanya 3.000 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang ilegal bekerja diproyeknya.

Sebelumnya, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bekasi, Budiyanto menyebut diduga ada 3.000 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China ilegal yang bekerja di proyek Meikarta, Cikarang.

Hal itu diungkap setelah pihaknya bersama Dinas Ketenagakerjaan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi melakukan pemeriksaan virus corona terhadap sejumlah TKA China di kawasan industri.

"3.000 pekerja asing kerja di Meikarta tidak benar atau hoax," kata Direktur Komunikasi Meikarta, Danang Kemayan Jati dalam keterangannya yang diterima Wartakotalive.com, pada Selasa (11/2/2020).

Danang menjelaskan dalam membangun Meikarta, pihaknya menggunakan jasa kontraktor.

Kontraktor tersebut memiliki 86 pekerja Warga Negara Asing (WNA) dari total 5.000 pekerja Warga Negara Indonesia (WNI).

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini