Korban pun terus melawan hingga berhasil melepaskan diri.
Mengetahui kejadian yang dialami anaknya tersebut, orang tua korban langsung melaporkannya ke Polsek Dompu.
Tanggapan Aktivis Perempuan
Menanggapi maraknya kasus pelecehan seksual, aktivis perempuan sekaligus Co-Director Hollaback! Jakarta, Anindya Restuviani, mengatakan kasus kekerasan seksual memang sangat banyak terjadi di Indonesia.
"Kasus kekerasan seksual sayangnya merupakan kasus yang sebetulnya sangat banyak terjadi di Indonesia," ungkapnya saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (12/3/2020) sore.
Baca: Reaksi Hannah Al Rashid saat jadi Korban Catcalling Dapat Cibiran, Ini Kata Aktivis Perempuan
Perempuan yang akrab disapa Vivi itu pun menyayangkan anggapan sebagian masyarakat terhadap kasus tersebut.
Menurut Vivi, beberapa jenis pelecehan seksual masih dianggap hal yang wajar bagi masyarakat.
Bahkan, sebagian orang justru menyalahkan korban.
"Karena itu, banyak kasus yang tidak terlaporkan atau tidak terdeteksi," lanjut Vivi.
Selain itu, Vivi menambahkan, penegakan hukum di Indonesia belum sepenuhnya bisa melindungi korban.
"Selain itu, hukum yang dimiliki oleh Indonesia juga masih belum sepenuhnya berperspektif korban sehingga belum bisa melindungi korban sepenuhnya, malah sering kali merugikan korban," ujarnya.
Faktor yang Membuat Korban Enggan Melapor
Menurut Vivi, terdapat sejumlah faktor yang membuat korban pelecehan seksual enggan melaporkan kejadian yang ia alami pada pihak berwajib.
Dari banyak faktor yang menjadi penyebabnya, satu di antaranya yaitu karena ketidaktahuan atau keraguan masyarakat mengenai jenis-jenis kekerasan seksual.