News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Videonya Viral, Pasien PDP Corona Asal Bogor Berikan Klarifikasi

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Para pekerja medis membawa seorang pasien di bawah perawatan intensif ke rumah sakit sementara Columbus Covid 2 yang baru dibangun pada 16 Maret 2020 untuk para pasien coronavirus di Gemelli di Roma. Wabah Virus Corona di Italia Makin Parah, Orang Berusia 80 ke Atas akan Dibiarkan Mati jika Kondisinya Kritis

Apakah ada surat pengantar, dsb? “ tidak perlu” kata Beliau, ibu langsung datang dan sampaikan kartu kuning yang dari bandara ini,nanti mereka paham

8.Lalu dokter wanita ini bertanya ke Saya, “apakah ibu sudah berinteraksi dengan keluarga sejak ibu datang?” Saya jawab “ dengan suami sudah tapi tidak dengan anak anak, mereka ada di Jakarta dan Saya belum jumpa” kata dokter tersebut, Saya seharusnya tidak berinteraksi dengan suami dulu. Lalu Beliau meminta Saya untuk segera menuju ke RS rujukan, bebas mau pilih yang mana saja.

Saya jawab seperti ini “ Baik bu, Saya segera ke RS rujukan mungkin Sulianti Saroso” Saya mohon ijin untuk pulang ambil pakaian dan atau ambil kendaraan pribadi.

Lalu dokter tersebut mengatakan seperti ini “ Aduh ibu jangan pulang dulu, jangan bertemu dengan siapa siapa dulu dan jangan mampir mampir, harus langsung ke RS rujukan terserah ibu pilih yang mana”

9.Saya jawab lagi, Saya belum bawa persiapan bu?” karena Saya kan datang ke RS Mitra Keluarga Bekasi, untuk ke Jakarta butuh kendaraan Saya mau pulang dulu ambil kendaraan di rumah.

10.Dokter bertanya, ibu kemari naik apa? Naik Gocar jawab Saya ! Dokter tersebut menyarankan “ ya sudah ibu segera ke RS Sulianti Saroso dengan taxi, pokoknya ibu jangan mampir dan ketemu siapa siapa dulu karena ibu termasuk PDP”

11.Saya berangkat ke RS sulianto Saroso saat itu juga dengan Gocar dan hati yang gundah dan tentunya kecewa. Obat tidak dapat, tidak boleh bertemu keluarga tapi boleh naik taxi.
Selanjutnya ,

- Karena Saya merasa bingung, shock dan tidak paham seberapa bahaya PDP sampai tidak boleh bertemu keluarga. Maka Saya duduk di lobby menunggu gerimis reda dan bikin video tersebut !!
- Logika Saya, kalau seorang di suspek PDP dan berbahaya berkeliaran. Kenapa boleh naik taxi? Tapi tidak boleh bertemu keluarga atau ganti kendaraan pulang ke rumah? Apakah tidak ada protokol yang lebih manusiawi dalam menangani orang yang dinyatakan PDP?

- Beberapa kawan menghubungi Saya dan bertanya kalau pulang dari LN harus bagaimana? Dan apa fungsi kartu skrining bandara?

- Saya yang masih shock bilang “ kartu kuning itu sampah dan Cuma kutukan saja, alih alih kita diobatin batuknya, justru mereka seperti takut dengan pasien yang membawa kartu kuning”

- Kalau Saya datang dari LN dan merasa batuk saja, apa iya Saya ke puskemas? Jika Saya mampu membayar RS swasta? Apa iya langsung ujug ujug datang ke RS rujukan?

Demikian kronologis dari pembuatan video tersebut. Untuk dipahami bahwa kedatangan awal untuk berobat karena batuk dan predikat satus PDP diberikan oleh dokter RS Mitra Keluarga Bekasi, bukan oleh Saya pribadi.

Mohon kepada RS Mitra Keluarga Bekasi untuk membuka kembali cctv di RS Anda untuk mengcross check apakah Saya berbohong atau mengada ngada dan kemudian merilis seolah olah saya datang untuk minta tes covid19.

Dengan kejadian ini:

Saya meminta kepada Pemerintah Republik Indonesia untuk SERIUS melakukan skrining dan Rapid Tes Covid19 kepada masyarakat terutama yang memang secara sukarela sudah menyatakan dirinya baru saja datang dari NEGARA WABAH CORONA tanpa perlu dipersulit dengan alasan “KONDISI SEHAT.

Untuk mengurangi kepanikan sebaiknya dilakukan kemudahan orang orang yang merasa dirinya baru dari datang negara Wabah untuk dapat periksa swab tanpa di sudutkan seolah olah baper dan sebagainya. Mohon jangan Playing God

Bogor, 17 Maret 2020
Terimakasih

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini