Kegiatan ini sekaligus merubah kekuatan bhuta menjadi div/dewa (nyomiang bhuta) yang diharapkan dapat memberi kedamaian, kesejahteraan dan kerahayuan jagat (bhuana agung bhuana alit).
4. Ngerupuk dan Pawa Ogoh-ogoh
Dilansir dari grid.id, acara ngerupuk/mebuu-buu di setiap rumah tangga ini berguna membersihkan lingkungan dari pengaruh bhutakala.
Belakangan acara ngerupuk disertai juga dengan ogoh-ogoh (symbol bhutakala) sebagai kreativitas seni dan gelar budaya serta simbolisasi bhutakala yang akan disomyakan.
Acara pawai Ogoh-ogoh menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan saat Nyepi.
Acara ini diadakan sehari sebelum Nyepi, dan biasanya ditandai dengan patung Ogoh-ogoh yang diusung oleh banyak orang dan diarak berkeliling dan kemudian dibakar.
5. Nyepi
Dilansir dari Kompas.com, kegiatan Neypi dilakukan selama 24 jam, biasanya dimulai dari pagi hingga keesokan harinya.
Umat Hindu melaksanakan empat pantangan yakni tidak boleh melakukan kegiatan, tidak boleh keluar rumah, tidak boleh mencari hiburan, dan tidak boleh menyalakan api.
Begitu juga dengan wisatawan, tidak boleh keluar atau berjalan jalan adalah peraturan yang harus ditaati saat berkunjung ke Bali di Hari Nyepi.
Dilakukan dengan melaksanakan catur brata penyepian (amati karya, amati geni, amati lelungan dan amati lelanguan).
6. Ngembak Geni
Dilansir dari balipedia.id, setelah berlagsungnya kegiatan nyepi diadakan kegiatan Ngembak Geni, yaitu warga Bali bersilaturahmi ke sanak saudara.
Mulai dengan aktivitas baru yang didahului dengan mesima krama di lingkungan keluarga, warga terdekat (tetangga) dan dalam ruang yang lebih luas diadakan acara Dharma Santi seperti saat ini.
Dengan kemuliaan kita mendapat kehormatan, dan dengan kehormatan kita memperoleh kebenaran.
7. Ritual Omed-omedan
Dilansir dari grid.id, setelah itu ada ritual Med-medan atau dikenal pula Omed-omedan.
Merupakan acara setelah melakukan kegiatan Ngembak Geni, dan dilaksanakan satu hari setelah nyepi.
Tradisi ini dimaksudkan untuk menjalin keakraban dan kerukunan warga dengan simbol berpelukan.
Saat tradisi berlangsung, biasanya pemuda dan pemudi dibopong berhadapan dengan disiram air, kemudian mereka dipertemukan agar saling berpelukan.
Itu tadi adalah serangkaian kegiatan saat Hari Raya Nyepi di Bali.
(Tribunnews.com/Oktaviani Wahyu Widayanti)