Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Umat Katolik di dunia merayakan Misa Kamis Putih, Kamis (9/4/2020) malam.
Biasanya perayaan Kamis Putih dirayakan bersama-sama umat di dalam Gereja.
Namun, tahun ini, di tengah pandemi virus corona (Covid-19), umat tak bisa berkumpul dan merayakan Ekaristi bersama-sama di Gereja.
Umat Katolik di Indonesia merayakan Misa Kamis Putih dari rumah secara online baik secara streaming ataupun di TVRI.
Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo mempersembahkan Misa Kamis Putih dari Gereja Katedral Jakarta dan ditayangkan langsung oleh TVRI.
Baca: Uji Materi Perppu Kebijakan Keuangan, MAKI: Jangan Sampai Skandal BLBI dan Century Terulang
Baca: Kemensos Salurkan 4150 Paket Sembako di Tengah Pandemi Virus Corona
Misa Kamis Putih tahun ini, Kardinal Suharyo mengatakan, ritual pembasuhan kaki yang menjadi ciri khas perayaan ini, ditiadakan.
Meskipun demikian, bukan berarti umat Katolik tidak meneladani teladan Yesus dalam hal mengasihi dan melayani sesama.
"Kita tetap harus melakukan apa yang dilakukan oleh Yesus, sebagaimana dinyatakan pada awal Injil yang dibacakan hari ini mengasihi sampai akhir, mengasihi sampai sehabis-habisnya," ujar Kardinal Suharyo dalam kotbahnya.
Dalam hidupnya, kata dia, Yesus berjumpa dengan banyak orang yang lelah.
Ketika berjumpa dengan orang-orang seperti itu, Yesus selalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan kepada mereka-mereka yang lelah itu.
"Ia berkata marilah kepadaku semua yang lelah letih, lesu dan berbeban berat. Memberikan kelegaan," jelasnya.
Belas kasih Yesus, dia tegaskan, tidak tanggung-tanggung. Ia mencurahkan kasih-Nya sampai habis-habisnya dengan rela wafat di kayu salib untuk keselamatan manusia.
Kardinal Suharyo mengajak umat Katolik meneladani Yesus dalam hidup sehari-hari untuk berbelas kasih, peduli kepada sesama.