TRIBUNNEWS.COM, SPANYOL - Di tahun 2020-an ini dunia dihadapkan dengan pandemi virus corona yang cukup mematikan.
Hingga saat ini jumlah orang yang terinfeksi sudah mencapai angka 2 juta dari seluruh penduduk dunia dan angka kematian mencapai ratusan ribu di seluruh dunia.
Ternyata jumlah ini ternyata terlalu kecil jika dibandingkan dengan wabah sebelum ini.
Pada 100 tahun lalu tepatnya tahun 1918-1920, sebuah pandemi pernah melanda dunia.
Jumlah korban dari pandemi virus corona tak ada apa-apanya.
Melansir Daily Express Rabu (15/4/20), pandemi yang dimaksud adalah Flu Spanyol, seabad lalu wabah ini telah menyapu 50 hingga 100 juta penduduk dunia.
Baca: Covid-19 Dianggap 10 Kali Lebih Mematikan dari Flu Babi
Baca: Pandemi Covid-19, Paramount Land Serahkan 8.000 Paket Sembako ke Pemkab Tangerang
Meskipun penyakitnya berbeda, namun kasusnya sama wabah ini melanda seluruh dunia, dan tentu saja harus dihentikan secepatnya.
Saat itu belum ada vaksin, maupun antibiotik untuk mengobati penyakit.
Lantas bagaimana pandemi mengerikan itu bisa diakhiri oleh manusia? mungkin caranya bisa kita lakukan untuk mengatasi virus corona.
Menurut catatan History.com, cara yang dilakukan untuk mengatasi pandemi ini adalah dengan melakukan lockdown besar-besaran untuk mengendalikan infeksinya.
Saat itu orang-orang sedikit memahami tentang infeksi, tanpa vaksin untuk melindungi diri dan tidak ada antibiotik yang bisa menahan infeksi bakteri.
Metode non-farmasi yang bisa dilakukan adalah lockdown, saat itu disebut dengan anti-sosial menjauhkan dan mengisolasi diri.
Seperti yang terjadi saat ini, banyak restoran, sekolah, tempat kerja dan tempat umum ditutup, orang-orang disuruh tinggal dirumah selama berbulan-bulan.
Bahkan tindakan isolasi ini lebih kejam dibandingkan saat ini, namun itu membuahkan hasil yang maksimal.
Baca: BMKG: Gelombang Tinggi Besok, Selasa 14 April 2020: Perairan Barat Lampung Capai 2.50 Meter
Baca: BREAKING NEWS: Dua Pekerja PT Kedaung Medan Tewas akibat Kecelakaan Kerja