Selain mendakwa pelaku dengan pasal penganiayaan biasa, Kurnia menilai jaksa juga tak berupaya menggali keterlibatan aktor lain meski telah disebutkan oleh Novel adanya kemungkinan keterlibatan aktor lain.
Sementara itu, dia mengungkapkan, majelis hakim terlihat pasif dan tidak objektif mencari kebenaran materiil.
“Hakim dinilai tidak menggali rangkaian peristiwa secara utuh, khususnya fakta-fakta sebelum penyerangan guna membuktikan bahwa serangan dilakukan secara sistematis, terorganisir, dan tidak hanya melibatkan dua pelaku lapangan,” ujarnya.
Dia juga menyoroti terdakwa didampingi kuasa hukum Polri. Pembelaan oleh institusi Kepolisian tentu akan menghambat proses hukum untuk membongkar kasus ini yang diketahui diduga melibatkan anggotanya dan juga petinggi kepolisian.
Selama persidangan, dia melihat ada kecenderungan kasus tak relevan dibahas di persidangan yakni kasus pencurian burung wallet di Bengkulu yang menyeret nama Novel.
"Jadi, isu tersebut menjadi tidak relevan dan terlihat hanya ingin mengalihkan perhatian untuk mengaburkan fakta penyerangan terhadap Novel," ujarnya.
Terakhir, dia menyoroti,ruang sidang dipenuhi aparat kepolisian saat pemeriksaan saksi. Kurnia menambahkan, bangku pengunjung dipenuhi aparat kepolisian sehingga publik dan media tak bisa menggunakan fasilitas untuk memantau persidangan.