News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Kritik New Normal, Sosiolog: Hanya Menghaluskan Kata Pelonggaran PSBB

Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang Sosiolog mengkritik sikap pemerintah yang menjadikan new normal sebagai kebijakan, sehingga tak bisa dikatakan akan dimulai sejak 1 Juni mendatang.

Hingga penurunan angka kematian yang dihitung selama dua minggu.

Pandu mengatakan, yang terpenting dalam keinginan penerapan new normal adalah indikator tersebut harus secara konsisten menurun.

"Dan indikator epidemiologi ada tiga komponen yang bisa kita cermati," jelas Pandu.

"Yaitu penurunan kasus Covid, penurunan PDP, dan penurunan kematian selama dua minggu."

Baca: Tanggapan PDIP hingga DPRD saat Tahu Risma Marah, Kisruh 2 Mobil PCR di Jawa Timur

Baca: Menteri Agama Terbitkan Panduan Pembukaan Tempat Ibadah saat New Normal, Ini Syaratnya

"Yang penting konsisten menurun terus, jangan naik," imbuhnya.

Selanjutnya, pemerintah dan pihak terkait harus gencar dalam melakukan pemeriksaan.

Pandu menuturkan, jumlah pengecekan setiap harinya tidak boleh menurun.

Terlebih ketika pelonggaran diterapkan, pemeriksaan tetap harus dilaksanakan.

Dalam melakukan pemeriksaan atau tes, juga harus dilaksanakan tracing.

Ratusan warga mengikuti rapid test dan swab test Covid-19 massal gratis yang digelar Pemkot Surabaya bekerja sama dengan Badan Intelijen Negara (BIN) RI, di halaman Gedung Siola, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (29/5/2020). Mereka yang mengikuti tes Covid-19 tersebut merupakan warga yang telah ditentukan sebelumnya. Tidak hanya orang dewasa, namun juga anak kecil dan lansia turut menjadi peserta. Surya/Ahmad Zaimul Haq (Surya/Ahmad Zaimul Haq)

Tidak hanya itu, Pandu juga memberikan imbauan perihal perilaku masyarakat Indonesia.

Di mana harus selalu menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker dan mencuci tangan.

Pandu menyampaikan protokol kesehatan harus selalu dipatuhi agar pencegahan kasus bisa terlaksana.

"Kesehatan publik adalah pelayanan testing tidak boleh menurun, harus siap," tutur Pandu.

"Bahkan saat pelonggaran tidak boleh menurun dibarengi dengan pelacakan kasus."

Baca: Kronologi Lengkap Kemarahan Risma Akibat Mobil Lab PCR dari BNPB Justru Dialihkan ke Kota Lain

Baca: Pemerintah Izinkan 102 Kabupaten Kota Zona Hijau Covid-19 Terapkan New Normal

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini