“Jadi Dito pakai face shield yang gak layak hanya dilem pakai selotip dan sedotan. Saat di depan pasiennya lagi diperiksa, pasiennya batuk, face shieldnya terbang, saya ketawa sambil abis itu nangis. Intinya ya beratlah ya,” tutur Endang Nurdin.
Sebagai seorang jurnalis Endang Nurdin situasi new normal tidak menyurutkan BBC untuk menyajikan liputan investigasi di bidang kesehatan.
“Kami tengah menyiapkan liputan investigasi tentang orang-orang yang meninggal karena excess death yaitu mereka yang bisa mengatakan kalau tidak ada pandemi penyakit yang dihadapi oleh keluarga saya tidak terabaikan. Tunggu saja nanti liputannya,” sebut Endang Nurdin.
Sementara bagi dokter dito new normal merupakan tantangan yang luar biasa.
“Ini semacam life in hold, semua di hold, tetapi saya tetap berharap untuk masa depan akan ada banyak opportunity baru dari covid19. Pandemi ini dapat meningkatkan riset kesehatan di seluruh dunia,” ujar dokter Dito.
Rektor Universitas Budi Luhur Wendi Usino yang turut hadir dalam webinar #newnormalseries ini juga menyampaikan bahwa kampus Budi Luhur telah siap menjalankan normal baru.
“Untuk semester baru akan dilakukan re-arrange kelas dengan menerapkan protokol kesehatan jaga jarak,” ungkap Wendi.