Sejumlah senjata canggih pun dilekatkan di Hawk 200. Misalnya saja rudal untuk menghantam pertahanan darat AGM 65 Maverivk, rudal anti-kapal Sea Eagle, serta Torpedo.
Tapi Hawk 200 disebut tidak bisa membawa senapan mesin internal, jadi harus memasang senapan mesin di luar tubuh untuk dicantelkan di bagian tengah.
Pesawat ini juga menggunakan kursi pelontar untuk mencegah keadaan darurat. Ini juga yang menyebabkan pilot pesawat yang jatuh di Pekanbaru berhasil selamat.
AU dikabarkan sudah menggunakan Hawk 100/200 sejak 1997 atau 1998. Adapun varian pesawat yang digunakan AU merupakan Hawk 209.
Berdasarkan catatan, kecelakaan pesawat Hawk TNI AU terjadi setidaknya empat kali yakni TT-0216 tanggal 16 November 2001, TT-0207 pada 21 November 2006, TT-0203 tanggal 30 Oktober 2007 dan TT-0212 tanggal 16 Oktober 2012.
Baca: Pilot Berhasil Eject dengan Kursi Pelontar Saat Pesawat Tempur Hawk 109 TNI Jatuh di Pekanbaru
Baca: BREAKING NEWS: Pesawat TNI AU Jatuh dan Terbakar di Pekanbaru, Hantam Satu Rumah, Tak Ada Korban