TRIBUNNEWS.COM - Perilaku seksual menyimpang dengan sengaja memperlihatkan alat kelamin di depan orang asing dan bahkan di tempat umum tak jarang terjadi di masyarakat.
Perilaku tersebut dikenal sebagai ekshibisionis.
Tidak hanya memperlihatkan alat kelamin, pelaku ekshibisionis tak jarang juga melakukan masturbasi di hadapan korbannya.
Psikolog dari Universitas Muhammadiyah Surakarta, Soleh Amin, mengungkapkan ekshibisionis di masyarakat bagaikan gunung es.
"Ekshibisionis merupakan fenomena gunung es, banyak yang tak tampak di permukaan," ungkap Soleh dalam program Overview Tribunnews.com, Kamis (16/7/2020).
Soleh menyebut perilaku ekshibisionis tidak dibenarkan dari sisi psikologis, hukum, maupun agama.
"Para pelaku sengaja memang melakukan ini, entah dalam kapasitas dalam gangguan jiwa atau ugal-ugalan," ungkapnya.
Baca: Teridentifikasi 19 Orang Anak di Bawah Umur yang Korban Kejahatan Seksual WN Perancis
Soleh menjelaskan, ekshibisionis merupakan bentuk gangguan dalam paraphilia.
Paraphilia merupakan istilah untuk menggambarkan penyimpangan seksual yang memiliki banyak macamnya.
"Ekshibisionis adalah kondisi seseorang mengekspresikan dorongan seksual dengan suatu fantasi yang diwujudkan dalam tindakan memperlihatkan alat kelamin kepada orang asing tanpa persetujuan orang yang ditunjukkan," jelas Soleh.
Ekshibisionis, lanjut Soleh, merupakan bentuk gangguan mental yang mengarah pada gangguan seksual yang tidak sesuai dengan norma di masyarakat.
Faktor Penyebab Ekshibisionis
Soleh mengungkapkan ada sejumlah faktor penyebab seseorang menjadi pelaku ekshibisionis.
Pertama, ekshibisionis bisa terjadi karena seseorang mengalami gangguan kepribadian anti sosial.