Menanggapi prestasi ini, Direktur CRIBS, Ari Rosandi menyampaikan kerja sama antara sekolah dan orangtua menjadi kunci dalam memantik motivasi siswa untuk meraih prestasi.
"Motivasi berprestasi menjadi salah satu faktor agar siswa selalu berusaha menggapai impian dan cita-cita mereka dengan dukungan pola kerjasama antara sekolah dan rumah sebagai fasilitator penyedia ruang kreativitasnya," ujar Ari.
Ia melanjutkan, "jadi, upaya-upaya di luar pembelajaran daring, para guru (wali kelas) harus selalu berkomunikasi, keep in touch dengan orangtua siswa dan juga siswa."
Pembinaan prestasi di tengah pandemi
Selain itu, Ari mengingatkan agar pembinaan siswa berprestasi jangan sampai terabaikan oleh karena pandemi Covid-19.
"Masa-masa sekarang adalah tantangan, apakah kita mau mengubah cara pandang kita menghadapi situasi dunia pendidikan saat ini atau memang kita akan dipaksa untuk berubah agar bisa keluar dari kondisi saat ini," ujar Ari.
Ia mengatakan prestasi diraih para siswa tentunya membutuhkan usaha, kerja keras, ketekunan belajar dan dukungan dari semua pihak. "Dengan mengacu pada protokol kesehatan, kegiatan pendidikan yang saat ini kita lakukan memang dibutuhkan kesabaran ekstra," katanya.
"Kolaborasi berbagai pihak di tingkat sekolah, yaitu guru, siswa dan orang tua menjadi penentu apakah kita bisa bearadaptasi dengan perubahan yang sedang terjadi saat ini di masa pandemi," ujar Ari menegaskan.
Ari mengatakan pihaknya selalu menyampaikan kepada para siswa juga guru bahwa masa-masa seperti ini adalah tantangan dan jangan dijadikan hambatan.
"Jika kita ingin terus berprestasi dan menghasilkan hal-hal positif, maka ruang kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran harus dibuka seluas-luasnya," kata Ari.
Para guru juga diimbau terus berkolaborasi untuk membuka dan menstimulasi ide-ide dari para siswa agar mereka tetap aktif dan kreatif dalam belajar.
Oleh karena itu, Ari menyampaikan departemen-departemen di CRIBS tetap aktif dalam kegiatan-kegiatan meskipun dibuat secara daring namun hasil pembelajaran tetap bisa memberikan dampak positif kepada semua siswa.
Pembelajaran berbasis STEAM
Menanggapi mata pelajaran sains dan matematika yang masih dipandang sebagai momok oleh beberapa siswa, Ari menyampaikan pembelajaran STEAM (science, technology, engineering, art and mathematics) sebaiknya ditampilkan dalam suasana kreatif dan menyenangkan.
"Keaktifan para siswa memang bergantung dari bagaimana para guru bisa memberikan pemahaman yang sederhana dan bisa dimengerti melalui berbagai bentuk media, project/portofolio terkait materi pembelajaran," jelasnya.