Madi menyebut, setidaknya ada 200-an peziarah yang datang per hari.
Jumlah tersebut akan bertambah pada weekend dan hari libur.
Baca: Hilangkan Stress di Masa Pandemi, Sri Mulyani Nyanyi Lagu Nasional Hingga Didi Kempot
Madi menjelaskan pihaknya selalu memberi pengamanan di area pemakaman.
Terlebih jika rombongan calon peziarah memberi pemberitahuan kepada pihaknya.
"Nanti akan dikondisikan pengamanannya, petugas kesehatan pun ada," ujar Madi.
Selain itu setiap hari pihak karang taruna setempat juga membantu memberi pengamanan.
"Kita bikin piket, kita jadwalkan, kita juga siapkan protokol kesehatan, seperti cuci tangan dan sabun," imbuh Madi.
"Kita utamakan protokol kesehatan," ungkapnya.
Sementara itu diketahui Didi Kempot tutup usia pada Selasa, 5 Mei 2020 pagi.
Makam Didi Kempot berjarak sekira 400 meter dari kediamannya yang berada di Dukuh Pentuk Pelem, Desa Majasem.
Baca: 40 Hari Didi Kempot, Banyak Peziarah dari Luar Kota Kunjungi Makam The Godfather of Broken Heart
Didi Kempot dimakamkan di samping pusara jenazah putri kandungnya, Lintang Ayutyas Prastri.
Lintang diketahui meninggal dunia pada 25 Oktober 1995 di usia yang belum genap satu tahun.
Sementara itu Didi Kempot menghembuskan napas terakhir di RS Kasih Ibu Solo.
Semasa berkarier, adik mendiang Mamiek Prakoso disebut telah menciptakan 800 lagu.
Karya Didi Kempot dinilai dapat dinikmati seluruh kalangan.
Sebelum tutup usia, Didi Kempot terlibat dalam konser amal untuk penanganan Covid-19 di Indonesia.
Dari konsernya bersama Kompas TV tersebut, donasi yang terkumpul mencapai Rp 7,6 miliar.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)