TRIBUNNEWS.COM - Bantuan Langsung Tunai (BLT) Rp 600 ribu per bulan bagi para pekerja swasta gaji di bawah Rp 5 juta masih menjadi sorotan.
Menteri Tenaga Kerja (Menaker), Ida Fauziyah mengumumkan kendala baru di tengah penyaluran bantuan Pemerintah.
Sementara, perusahaan-perusahaan atau pemberi kerja diimbau untuk segera memberikan data penerima bantuan subsidi upah.
Inilah fakta kabar terbaru BLT Rp 600 ribu untuk para pekerja swasta:
Baca: Pengusaha Mikro Masih Bisa Dapat BLT UMKM 2,4 Juta, Berikut Tata Cara & Syarat Pendaftarannya
Nomor Rekening Tidak Aktif
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah mengungkapkan banyak data nomor rekening tidak aktif yang diterima Kemnaker pada proses penyaluran subsidi gaji tahap pertama.
Hal tersebut disebutnya menyulitkan proses transfer bantuan langsung tunai (BLT) dari pemerintah tersebut, karena ditolak oleh sistem.
“Dari batch pertama ternyata ada temen-temen pekerja yang menyerahkan nomor rekening yang sudah tidak aktif, ini sangat menyulitkan bagi kami,” kata Ida di Magelang, Selasa (1/9/2020).
Tidak lupa, Ida meminta perusahaan untuk mengkomunikasikan kepada buruh atau pekerjanya untuk menyerahkan nomor rekening yang masih aktif, sebelum dilaporkan ke BPJS Ketenagakerjaan.
“Karena batch pertama masih banyak rekening yang sudah tidak aktif lagi,” kata Ida
“Kami berharap teman-teman pekerja agar menyerahkan rekening yang masih aktif sehingga transfer tidak tertolak oleh sistem,” lanjutnya.
Baca: Kenapa BLT Rp 600 Ribu untuk Pekerja Tak Kunjung Masuk Rekening? Berikut Penjelasan Menaker
Batas 15 September 2020
BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) memperpanjang waktu penyerahan nomor rekening pekerja berupah di bawah 5 juta.
Perusahaan atau pemberi kerja dapat menyerahkan data hingga tanggal 15 September 2020.