TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah mengkritik kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim.
Eks legislator ini melontarkan kritikan tajam terkait kebijakan pembagian kuota internet bagi siswa, guru, mahasiswa, dan dosen.
Diketahui, kuota internet dibagikan untuk mendukung sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau sekolah dari rumah yang berlangsung selama pandemi Covid-19.
Lewat akun Twitter, Fahri Hamzah mengusulkan, ketimbang membagikan ponsel dan pulsa gratis, lebih baik Nadiem meminta lembaga penyiaran seperti stasiun TV untuk menyiarkan konten pendidikan hingga 50 persen.
Baca: Sebut Acara TV Diganti Program Belajar di Rumah, Fahri Hamzah Sentil Nadiem : Cerdas Dikit Napa
Baca: Fahri Hamzah Menduga Menteri Agama Minder Jadi Orang Islam
Setiap keluarga memiliki TV menjadi alasannya. Fahri juga meminta Nadiem sedikit lebih cerdas dalam membuat kebijakan.
"Pak @nadiemmakarim yth, Dariada sampeyan sibuk beli gadget dan pulsa mendingan wajibkan semua TV untuk menyiarkan scara pendidikan sampai 50%."
"Layar tv sdh ada di rumah penduduk tapi siarannya alamakkkk! Ayolah cerdas dikit napa bikin kebijakan. @jokowi," tulis Fahri Hamzah.
Lebih lanjut Fahri Hamzah mengurai, Kemendikbud dapat memanfaatkan keberadaan TV lokal untuk menyiarkan materi pembelajaran.
Untuk konten pendidikan dapat diambil dari YouTube atau dicari di Google.
Walau saat ini negara tengah mengalami krisis, tapi stasiun TV, kata Fahri Hamaah, tidak terlihat mengalami hal serupa.
"Kan TV lokal juga banyak. Konten ada di youtube dan google."
"Daring kan juga bisa pakai studio tv lokal. Ada lah caranya."
"Masak sih kita kehabisan akal."
"Maksud saya, ini krisis kan krisis tapi TV2 gak kelihatan ada krisis kok. Ajarin rakyat dong ini revolusi mental kan," lanjut dia.
Baca: Jawaban Yunarto Wijaya Saat Diminta Memilih Fadli Zon atau Fahri Hamzah, Begini Alasannya
Baca: Ketika Fahri Hamzah Ciut Honor bicara di @tvOneNews malam ini terasa sekali, Netizen Heboh