News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Alissa Wahid Nilai Isu Kebangkitan PKI Propaganda yang Tidak Laku

Penulis: Gita Irawan
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Alissa Wahid

Dan jika ada perbedaan signifikan antara demografi sampel dengan populasi sampel yang terpilih secara acak terhadap populasi pemilih nasional yang memiliki telepon, kata Sirojudin, maka dilakukan pembobotan data sedemikian rupa sehingga komposisi demografi sampel menjadi proporsional terhadap populasi.

"Margin of Error survei diperkirakan antara kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, dengan asumsi simpel random sampling. Wawancara dilakukan pada tanggal 23 sampai 26 September 2020," kata Sirojudin.

Sirojudin juga menjelaskan pemilihan populasi survei tata muka tersebut.

Populasi pemilih nasional, kata Sirojudin, sudah diacak dalam survei tatap muka.

Populasi survei nasional tersebut diacak untuk dijadikan sampel survei tatap muka.

Sampel tersebut, kata Sirojudin, dipilih secara acak dengan stratified multistage random sampling dari total populasi nasional.

Responden terpilih kemudian, kata Sirojudin, diwawancarai melalui proses wawancara tatap muka.

Lalu dari koleksi sampel tersebut dipilih lagi untuk diwawancara melalui telepon.

"Sama juga prosedurnya, sampelnya kita pilih secara acak dari daftar responden hasil survei tatap muka yang memiliki telepon. Dan responden terpilih selanjutnya diwawancara lewat telepon," kata Sirojudin.

Sirojudin juga menggambarkan keakuratan metode tersebut dengan membandingkannya kepada pengalaman survei menjelang Pilpres 2020.

Berdasarkan pengalaman survei telepon menjelang Pilpres 2019 lalu itu, kata Sirojudin, tingkat akurasinya cukup baik.

Dalam temuan survei telepon 56,9 persen suara memilih Jokowi dan Maruf Amin dan 43,1 untuk Prabowo dan Sandi.

Sedangkan hasil Pilpres menyatakan 55,5 persen suara memilih Jokowi dan Maruf Amin serta 44,5 persen untuk Prabowo dan Sandi.

"Jadi temuan dari survei telepon itu sangat mirip juga akurasinya dengan hasil resmi KPU. Dengan demikian kita meyakini bahwa secara metodologi, survei telepon yang kita lakukan dengan metodologi yang sudah kita jelaskan tadi sudah cukup kuat untuk membaca realitas pemilih Indonesia saat ini," kata Sirojudin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini