TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seperti tahun-tahun sebelumnya, perdebatan tentang PKI dan tragedi 1965, baik di media sosial maupun media massa selama bulan September selalu menghangat.
Kondisi tersebut membuat Peneliti Bino Media Lab, Arlian Buana, penasaran dengan persepsi Generasi Z tentang topik tersebut.
Menurut Arlian Buana, di balik riuh perdebatan tersebut, umumnya melibatkan generasi yang lebih tua.
"Kami ingin melihat bagaimana generasi masa depan memandang topik ini. Untuk itu kami menggunakan mesin Socindex, yang dikembangkan Binokular Media Utama, untuk melihat bagaimana Generasi Z membicarakan PKI dan Komunisme,” katanya dalam keterangan yang diterima, Rabu (30/9/2020).
Baca: Ridwan Kamil Imbau Generasi Z Bangun Bisnis di Desa
Arlian menjelaskan, untuk mengetahui persepsi tentang Generasi Z tersebut, ia dan timnya memindai percakapan tentang PKI di akun-akun menfess atau mention confess, di mana user mengirimkankan pesan secara anonim melaui Direct Message akun tersebut dan kemudian akun menfess memublikasikannya.
User dan follower akun-akun menfess tersebut sebagian besar adalah Generasi Z.
Untuk memulai percakapan, mereka memang anomim.
Baca: Cewek Surabaya Ini Bangun Jobhun, Start Up Untuk Mengembangkangkan Karier Para Generasi Z
Namun, di dalam interaksi mengenai topik yang dilontarkan sender, mereka menanggapi dengan akun sendiri.
Kenapa akun-akun menfess yang dipilih? Menurut Arlian, dibandingkan dengan percakapan konvensional di Twitter, percakapan di akun-akun menfess lebih mewakili Generasi Z.
Mereka lebih suka memantengi percakapan dan berinteraksi di akun-akun tersebut, karena berasal dari sesama mereka.
Dari hasil pindaian Socindex tentang percakapan dengan topik PKI di akun-akun menfess, sebagian besar memang Generasi Z.
Baca: Generasi Z Paling Banyak Mengeluarkan Uang untuk Beli Skincare?
Dari pemantauan yang dilakukan sejak 1 Agusutus sampai 28 September, Bino Media Lab menemukam 467 perbincangan dari 406 akun.
94 persen percakapan berasal dari Generasi Z, sedangkan 2 persennya dari Milenial, sisanya tidak diketahui (unclassified).
Mayoritas yang terlibat adalah laki-laki (59 persen), perempuan 40 persen, dan tidak diketahui 1 persen.
Psikografi akun-akun yang terjaring menunjukkan karakter-karakter yang lekat dengan Generasi Z.