Game kesukaan mereka adalah saat ini Among Us dan PUBG, musik yang mereka dengarkan adalah Kpop dan Folk, dan mereka menyukai anime dan drama Korea.
Sementara untuk urusan konsumsi informasi, media yang mereka sering baca dan rujuk adalah Narasi, Historia, Tirto, dan Vice.
Menariknya, sebagian dari mereka tidak mengikuti akun-akun tersebut secara langsung.
Akun yang paling banyak disebut adalah @subtanyarl, @collegemenfess, @puspen_PKI, @squidwardfess, dan @alterthingy.
Adapun akun menfess lokal yang cukup sering dimention, yaitu @kedirifess, @banjarfess, dan @jogmfs.
Percakapan soal PKI naik turun pada bulan Agustus, tapi secara konsisten naik pada bulan September.
Puncak permbicaraan terjadi pada 28 September.
Beberapa hari sebelumnya, banyak tagar bikinan buzzer pro dan kontra pemerintah beredar, bahkan sampai masuk trending Top 10 Indonesia.
Beberapa di antaranya adalah #CintaDamaiNegeriku, #BubarkanPKIPerjuangan atau #GerakanNontonFilmG30SPKI.
"Uniknya, percakapan Generasi Z tentang PKI tidak ada satu pun yang menyematkan tagar dari para buzzer tersebut,” ungkap Arlian.
"Percakapan mereka seolah terjadi di dalam bubble mereka sendiri. Selain membicarakan film propaganda Orde Baru Pengkhiatanan G30S/PKI yang menjadi polemik di media massa, Generasi Z juga antusias membicarakan film dokumenter alternatif besutan Joshua Oppenheimer, seperti Jagal (The Act of Killing) dan Senyap (The Look of Silence)," katanya.
Generasi Z juga mencuitkan candaan-candaan perihal stigma dan simbol yang erat kaitannya dengan PKI atau komunisme.
“Percakapan Generasi Z terhadap PKI dan komunisme kami bagi menjadi lima: candaan (jokes) 38 persen: ketakutan (fear) 9 persen, ketidaksukaan (dislike) 18 persen), dukungan (support) 27 persen, dan persetujuan (agreement) 13 persen,” lanjut Arlian.
"Ada polarisasi pandangan Generasi Z, dengan mereka yang memiliki sentimen positif terhadap PKI dan komunisme lebih tinggi daripada mereka yang sentimen negatif," lanjutnya.
Selain dari film dan media, dari mana Generasi Z memperoleh pengetahuan mereka tentang PKI dan komunisme?